Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinergi Inti Plastindo Tbk (ESIP) menggandeng Plastic Finance dalam rangka mendaur ulang plastik sampah menjadi produk bernilai tinggi. Kerjasama ini diteken di Jakarta, Senin (20/6).
Asal tahu, Plastic Finance merupakan perusahaan rintisan (start-up) yang berfokus pada sistem daur ulang plastik.
Direktur Utama ESIP, Eric Budisetio Kurniawan mengatakan, kerjasama ini bertujuan untuk memproduksikan kembali sampah-sampah plastik yang sudah mencemari lingkungan.
“Plastik ini digunakan dan didaur ulang oleh ESIP untuk diproduksikan kembali, agar plastik ini tidak hanya berakhir di tempat sampah,” terang Eric kepada Kontan.co.id, Senin (20/6).
Baca Juga: Sinergi Inti Plastindo (ESIP) Targetkan Penjualan di Angka Rp 85 Miliar Tahun Ini
Nantinya, limbah plastik ini akan didaur ulang menjadi berbagai produk. Jenis produk yang bisa dihasilkan dari limbah plastik yakni second and third liner product, misalkan peralatan rumah tangga seperti seperti ember dan gayung. Ada juga produk tali rafia yang diproduksi menggunakan sampah sedotan.
“Plastik ini kalau dibuat sesuatu bisa tahan lama, jadi kenapa tidak kami pakai lagi untuk produk-produk yang bisa digunakan sehari-hari,” imbuh dia.
Dus, dengan adanya produk anyar tersebut, Eric meyakini akan mendorong penjualan dan omzet ESIP tahun ini.
Selain itu, margin yang dikantongi ESIP juga semakin tebal. Hal ini karena bahan baku yang digunakan adalah limbah plastik yang murah, sementara produknya bisa dijual Kembali dengan harga yang lebih tinggi.
“Pertama, kami bisa meningkatkan keuntungan karena margin lebih tebal. Kedua, negara kita tidak rusak dengan plastik,” imbuh Eric.
ESIP menargetkan realisasi pendapatan bisa mencapai Rp 85 miliar tahun ini. Dari sisi bottom line, ESIP menargetkan laba bersih bisa naik 4 sampai 5 kali lipat.
Sebagai gambaran, tahun lalu, ESIP membukukan pendapatan senilai Rp 53,93 miliar. Jumlah ini naik 13,77% secara year-on-year (yoy). Hanya saja, bottom line ESIP turun. Laba bersih ESIP terkoreksi 64,89% menjadi Rp 611,43 juta.
Adapun pendorong kinerja tahun ini berasal dari hadirnya produk-produk baru dan mesin baru, seiring dengan bertambahnya kapasitas di pabrik baru ESIP.
Selain produk peralatan rumah tangga dari limbah plastik, salah satu produk baru yang akan digarap ESIP adalah produk sedotan berukuran besar yang biasa digunakan untuk minuman jenis boba. Produksi sedotan besar tersebut bakal direalisasikan pada tahun ini seiring dengan mesin yang sudah dibeli.
“Minuman berbasis teh dan kopi sedang menjamur, trennya sangat bagus di masa depan,” terang Eric.
Baca Juga: Laba bersih dan Pendapatan Sinergi Inti Plastindo (ESIP) Naik di Kuartal I-2022
Kenaikan harga minyak dunia yang menjadi bahan baku plastik juga tidak berdampak terhadap kinerja ESIP. Sebab, ESIP menaikkan harga jual guna menjaga margin. Hal yang sama juga diikuti oleh pesaing yang juga menaikkan harga jual. Di sisi lain, dia menilai, kenaikan harga minyak tidak akan berlangsung lama.
Per kuartal pertama 2022, ESIP mampu mengantongi laba tahun berjalan senilai Rp 1,68 miliar. Laba ini melonjak 4.720% dari kuartal pertama tahun lalu.
Lonjakan laba bersih sejalan dengan naiknya pendapatan ESIP. Emiten produsen plastik dan kemasan ini meraup pendapatan senilai Rp 17,98 miliar. Angka ini naik 49,21% dari realisasi pendapatan di periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 12,05 miliar.
Terdapat sejumlah faktor yang mendorong kinerja ESIP di tiga bulan pertama 2022. Pertama, ekspansi pabrik baru ESIP di Cikupa, Banten, yang mendorong produksi dan penjualan. Pabrik ini dibangun dengan hasil dana initial public offering (IPO) dan menggandakan kapasitas produksi ESIP hingga tiga kali lipat.
Kedua, ESIP juga aktif melunasi kewajibannya. Sebagian penggunaan dana rights issue yang digelar ESIP tempo hari adalah untuk melunasi utang, sehingga menyebabkan liabilitas ESIP menurun. Saat ini, debt to equity ratio (DER) ESIP hanya sebesar 4,4%. Tahun ini level DER ditargetkan menurun hingga 2%.
“Kami akan menyelesaikan sebanyak mungkin utang sehingga tidak dibebani oleh bunga. Hal ini akan menambah profitabilitas ESIP ke depan,” kata Eric
Kinerja ESIP juga didorong produk baru berupa kemasan ramah lingkungan yang sudah dipasarkan di awal tahun ini. Saat ini kontribusinya masih sekitar 10%-15% dari pendapatan.
Baca Juga: Sinergi Inti Plastindo (ESIP) Meyakini Industri Plastik Memiliki Prospek Cerah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News