Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinergi Inti Andalan Tbk (INET) melalui anak usahanya, PT Pusat Fiber Indonesia, menjalin kerja sama Indefeasible Right of Use (IRU) dengan PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR), melalui anak perusahaan KETR, PT Jejaring Mitra Persada.
Melalui perjanjian ini, Pusat Fiber Indonesia akan memanfaatkan aset Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) milik Triasmitra Group yang membentang dari Jakarta menuju Singapura.
Direktur Utama PT Jejaring Mitra Persada, Dani Samsul Ependi, menjelaskan bahwa pembangunan SKKL Jakarta–Singapura terbagi menjadi dua tahap, yakni segmen Jakarta–Batam dan Batam–Singapura.
Baca Juga: Jaga Pertumbuhan Kinerja, Sinergi Inti Andalan (INET) Tingkatkan Penetrasi Pasar
"Saat ini, Batam–Singapura yang siap, untuk Jakarta–Batam ditargetkan akan selesai pada Oktober mendatang," jelasnya dalam konferensi pers, Senin (5/5).
Komisaris Pusat Fiber Indonesia, Muhammad Arif Angga, menambahkan bahwa setelah segmen Jakarta–Batam rampung, INET akan melakukan proses integrasi jaringan selama beberapa bulan.
"Kemungkinan Desember atau Januari ini kami sudah bisa memberikan layanan sehingga awal tahun depan kami sudah bisa membuat proyeksi baru," jelasnya.
Arif, yang juga menjabat sebagai Direktur Utama Sinergi Inti Andalan, mengungkapkan bahwa total investasi proyek ini, termasuk pengadaan perangkat, mencapai US\$ 20 juta.
Dengan kontrak IRU ini, INET menargetkan peningkatan pendapatan sebesar Rp 156 miliar pada tahun 2026 dan tambahan pemasukan sebesar Rp 250 miliar pada tahun 2027.
Baca Juga: Laba Bersih Sinergi Inti Andalan Prima (INET) Naik 37% di Kuartal III-2024
INET juga akan mengajukan izin kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai penyedia layanan akses jaringan (Network Access Provider/NAP), guna menyediakan akses internet internasional melalui kepemilikan IRU kabel laut tersebut.
"Saat ini, kami sudah melayani pelanggan dari Singapura sehingga kami membutuhkan IRU dan ke depannya kami masih akan fokus di Singapura dan domestik," kata Angga.
Selanjutnya: Jika Tak Menghitung Efek Tarif, Audi Yakin Pendapatan Akan Naik Hingga 12%
Menarik Dibaca: Jogja Diramal Hujan Pukul 11 Siang, Pantau Cuaca Besok di Wilayah DIY
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News