Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Grup Sinarmas telah menjadi pemenang dalam perebutan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Walau transaksi pengambilalihan belum 100% selesai, namun Grup Sinarmas akan segera mengisi manajemen BRAU dan Asia Resource Minerals Plc (ARMS).
Managing Director Grup Sinarmas Gandi Sulistyanto Soeherman akan menduduki jabatan Komisaris Utama BRAU. Laksamana TNI (Purn) DR Marsetio menjabat Wakil Presiden Komisaris dan Komisaris Independen. Lebih lanjut, Deswandhy Agusman akan menduduki posisi Komisaris Independen. Lalu DR. H. Darmono akan mengisi kursi Komisaris.
Nah, Fuganto Widjaja yang merupakan Direktur Utama PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) akan mengisi posisi Direktur Utama BRAU. Kemudian Bambang Heruawan Haliman dan Edy Santoso, S.H., M.H. bertindak sebagai Direktur. Lalu Arief Wiedhartono merupakan Direktur Independen.
"Nanti tunggu persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lalu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) setelah mendapat persetujuan OJK," ucap Gandi, kepada KONTAN, Rabu, (8/7).
Lebih lanjut, pihak Sinarmas pun akan mengisi manajemen ARMS. Setelah penyelesaian transaksi ini, Asia Coal Energy Ventures Limited (ACE) akan mengontrol lebih dari 50% dari saham ARMS. Lalu manajemen ARMS sebelumnya yakni Komisaris yang dijabat Wal King, Direktur Independen Senior yaitu Sir Richard Gozney, dan Direktur Eksekutif serta Chief Executive Officer (CEO) Hamish Tyrwhitt mengundurkan diri.
"ARMS menghadapi banyak tantangan. Kami senang bisa memberikan pemegang saham kemampuan untuk keluar dengan premi yang signifikan. Kami berterimakasih kepada karyawan untuk melanjutkan komitmen berkelanjutan dalam situasi sulit. Kami pun berharap direksi baru dan pemegang saham pengendali sukses dalam membawa perusahaan ini melaju," ucap Wal King, dalam siaran pers yang diterima KONTAN.
Dengan ini, ARMS memiliki 3 orang baru yang menduduki kursi manajemen. Mereka adalah Kin Chan, Dwi Suseno, dan Fuganto Widjaja. Kin Chan merupakan Chief Investment Officer Argyle Street Management Limited. Ia juga merupakan Komisaris TIH Limited dan Direktur OUE Limited.
Kemudian, Dwi Suseno dan Fuganto Widjaja merupakan bagian dari Grup Sinarmas. Dwi adalah Managing Director Sinarmas Mining and Energy. Sementara Fuganto adalah Direktur PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA).
Sekedar informasi, BRAU telah dinyatakam gagal membayar utang obligasi US$ 450 juta yang jatuh tempo 8 Juli. Obligasi tersebut memiliki kupon 12,5%. BRAU pun menanti kepastian restrukturisasi dari sang induk ARMS. Rencananya, ARMS akan menerbitkan saham baru yang diserap oleh ACE.
Dalam proposal restrukturisasi yang diajukan Sinarmas, obligasi BRAU akan ditukar dengan obligasi baru. Nantinya, ARMS akan menerbitkan obligasi baru sebesar US$ 387,53 juta yang jatuh tempo Juli 2019. Lalu ARMS juga akan menerbitkan obligasi US$ 443,72 juta yang jatuh tempo 2020 untuk menukar obligasi US$ 500 juta yang jatuh tempo 2017.
Kemudian, Sinarmas akan menyuntikkan modal US$ 150 juta melalui penawaran terbuka. Dari raihan dana itu, ARMS akan menggunakan US$ 145 juta untuk memberi pinjaman ke BRAU dan US$ 100 juta untuk membayar sebagian pokok obligasi.
Kepala Riset NH Korindo Reza Priyambada mengungkapkan bahwa BRAU mengalami kisruh antara manajemen saat ini dengan sebelumnya. Oleh karena itu, Sinarmas terkesan terburu-buru menempatkan pihaknya di manajemen BRAU. "Dengan ditaruhnya orang Sinarmas, maka dia punya kuasa," ucapnya.
Ia berharap masuknya Sinarmas ini bisa menyelamatkan BRAU dari kebangkrutan. Sehingga, jalan keluar pelunasan utang obligasi BRAU dapat segera rampung.
Annisa Aninditya Wibawa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News