Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
Direktur Utama Modernland Realty William Honoris menyampaikan bahwa pertumbuhan positif sudah mulai terlihat pada pertengahan kuartal keempat 2021. Ditandai dengan meningkatnya permintaan sewa perkantoran, sewa ritel, dan hotel sebagai dampak pelonggaran aturan mobilitas masyarakat.
"Kondisi ini juga meningkatkan aktivitas work from office, traffic kunjungan di pusat perbelanjaan, serta occupancy rate hotel yang semakin membaik," sebut William.
Pada tahun lalu, MDLN mengambil langkah strategis untuk mendorong pendapatan dan menata struktur keuangan. Di antaranya dengan menyelesaikan proses restrukturisasi global bond, serta melakukan strategi divestasi kepemilikan saham Astra Modern Land (AML) pada bulan Desember 2021.
William bilang, strategi ini berdampak positif terhadap likuiditas MDLN seiring dengan strategi di bidang penjualan dan operation excellence yang dijalankan. Alhasil, MDLN meraih pendapatan sebesar Rp 2,01 triliun pada tahun lalu.
Angka itu melesat 174,59% dibandingkan pendapatan usaha tahun 2020 yang sebesar Rp 731,51 miliar. Capaian ini juga terjadi karena adanya pengakuan dari pendapatan yang ditangguhkan atas penjualan saham AML.
Baca Juga: Genjot Penjualan, Modernland Realty Luncurkan Program DP O% di Cleon Park Apartment
Dari sisi bottom line, rugi bersih tahun berjalan MDLN turun 97,62% dari Rp 1,76 triliun pada 2020 menjadi Rp 41,99 miliar. Hal ini disebabkan oleh peningkatan penjualan dan tidak adanya impairment of goodwill di tahun 2021.
Adapun dari sisi pemasaran, pada tahun 2021 lalu MDLN membukukan penjualan pemasaran alias marketing sales senilai Rp 1,4 triliun. Segmen residensial mencetak marketing sales sebesar Rp 1,1 triliun, turun 18% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada segmen industri, meski sentimen positif sudah tampak meningkat, tapi investor korporasi masih mengambil sikap wait and see. Sehingga marketing sales MDLN di segmen ini hanya mencetak Rp 121 miliar atau merosot 20%.
Pada segmen perhotelan dan segmen lainnya, MDLN mengantongi Rp 156 miliar, atau naik 77% dibandingkan tahun 2020. Pertumbuhan ini berasal dari anak usaha, Modern Panel melalui penyediaan material precast untuk mendukung pembangunan residensial di Jakarta Garden City, kemudian dari hotel dan Padang Golf yang naik 33%.
MDLN pun telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jum'at (1/7). Salah satu keputusan dalam RUPST tersebut adalah menerima dan menyetujui bahwa tidak ada penggunaan laba untuk tahun buku 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News