Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TANGERANG. PT Link Net Tbk (LINK) memasang target agresif untuk menambah homepass alias jumlah rumah yang terkoneksi internet dalam 5 tahun mendatang bersama PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Rencananya, XL Axiata menyiapkan perencanaan dan desain target pasar. Sementara Link Net akan mendesain jaringan dan kapasitas untuk memenuhi kebutuhan target pasar.
Hingga saat ini, Link Net melalui layanan internet First Media telah memiliki 3,3 juta homepass yang terbesar di 27 kota di seluruh Indonesia dengan pengguna aktif sekitar 750.000.
Chief Marketing Officer Link Net Santiwati Basuki menyampaikan LINK punya ambisi untuk menambah 5 juta homepass dalam kurung waktu lima tahun mendatang dengan lebih banyak kota.
"Lima juga tambahan khusus dari Link Net yang akan membangun infrastrukturnya. Aksi korporasi dengan XL Axiata masih terus berjalan," jelas dia saat ditemui di Gedung Graha Lippo, Rabu (8/11).
Baca Juga: Tingkatkan Layanan FTTH, Link Net (LINK) dan ZTE Bangun Data Center Baru di Surabaya
Dalam jangka pendek, LINK menargetkan dapat membangun satu juta homepass dalam tahun depan. Ekspansi ini akan menjangkau lebih dari 10 kota atau kabupaten di beberapa provinsi, termasuk luar Jawa.
Menurutnya, target satu juta setiap tahun merupakan target yang sangat agresif. Oleh karena itu, Link Net harus berupaya untuk meracik strategi kinerja yang baru.
"Target ini sangat agresif. Artinya, kami harus menciptakan formula baru sehingga metode bekerja juga berubah," kata wanita yang akrab dipanggil Santi ini.
Untuk memenuhi eksplanasi tersebut, ada berbagai cara yang akan ditempuh Link Net. Mulai dari ekspansi organik atau membangun jaringan sendiri hingga bekerja sama dengan pihak ketiga.
Ini menjadi agenda utama LINK untuk menggunakan belanja modal alias capital expenditure (capex). Meski tak menyampaikan alokasi anggaran, Santiwati memastikan mayoritas capex untuk menambah homes pass.
Terkait nilai investasi, Link Net dan XL Axiata masih dalam proses penghitungan. Namun yang pasti, investasi penggelaran fiber akan dilakukan oleh pihak Link Net.
Sementara investasi yang akan dikeluarkan EXCL lebih berfokus pada penyambungan last-mile dan pemasangan alat Customer Premises Equipment (CPE) ke rumah-rumah pelanggan.
Santiwati menjelaskan bentuk pendanaan untuk ekspansi ini bermacam-macam. Salah satunya melakukan kerja sama dengan pihak perbankan untuk mendapatkan fasilitas kredit.
Teranyar, LINK memperoleh fasilitas pembiayaan syariah dengan PT Bank Permata Tbk (BNLI) sebesar Rp 2 triliun. Adapun jangka waktu pinjaman ini berlaku selama 60 bulan.
"Misalnya kami ada kerja sama dengan Pertama Bank untuk menambah pinjaman dan ada lain-lainnya dari tim keuangan untuk mencari pembiayaan," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News