Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas masih berpotensi mencapai rekor tertinggi barunya. Antisipasi pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) mendorong penguatan harga emas.
Sebelumnya, harga emas spot telah mencapai rekor tertinggi baru atawa all time high (ATH) setelah ditutup di level US$ 2.537 per ons troi pada Jumat (16/8). Harga emas pun lanjut menguat di awal pekan, di mana, pada pukul 23.00 WIB, emas spot bertengger di US$ 2,542,2 per ons troi.
Pengamat komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, harga emas masih akan didukung oleh prospek pemangkasan suku bunga The Fed.
"Investor mengantisipasi pemangkasan minimal 25bps dengan potensi 50bps," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (19/8).
Dengan kondisi saat ini, Lukman memperkirakan harga emas berpotensi mencapai target baru di US$ 2.700 per ons troi. Sejalan, harga emas Antam, dengan asumsi kurs Rp 15.600, maka akan mencapai kisaran Rp 1,52 juta per gram.
Baca Juga: Permintaan Kuat, Harga Emas Masih Berpotensi Melaju
Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo juga memperkirakan hal serupa. Menurutnya, target harga emas terdekat di US$ 2.543 per ons troi dan selanjutnya ke US$ 2.660 per ons troi. Adapun, untuk emas Antam diperkirakan bisa menyentuh level Rp 1,5 juta per gram.
Dengan potensi kenaikan tersebut, Sutopo menilai investor belum terlambat untuk masuk. Terlebih, harga emas akan memasuki masa koreksi pada bulan September.
"Sebanyak 10 kali dalam 10 tahun terakhir, bulan September adalah bulan turunnya harga emas," katanya.
Lukman menyarankan, sebaiknya saat ini investor wait and see terlebih dahulu. Menurutnya, saat ini upside sedikit terbatas, dan berpotensi terimbas aksi profit taking yang besar jika The Fed sudah memangkas suku bunga (Sell on fact).
Namun, jika pemangkasan suku bunga minimal 50bps atau lebih, maka profit taking diperkirakan akan terbatas atau bahkan tidak terjadi. "Untuk saat ini, koreksi harga yang menarik untuk masuk adalah US$ 2.480 dan US$ 2.425," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News