Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli
Bagi investor agresif dengan tujuan investasi tinggal satu tahun lagi atau jangka pendek, maka Agustina menyarankan baiknya memindahkan portofolio investasi ke aset obligasi atau pasar uang.
"Kita tidak tahu pasar saham setahun ke depan akan seperti apa, volatilitasnya tinggi, jadi baiknya dana investasi diamankan dulu ke aset yang lebih minim risiko," kata Agustina.
Sementara, jika investor agresif memiliki tujuan investasi lima hingga 10 tahun ke depan maka mereka tetap bisa berinvestasi di aset saham dan memanfaatkan fluktuatif pasar.\
Baca Juga: Dalam RUU Cipta Kerja, pesangon PHK turun jadi 25 kali upah
"Jika tetap memilih investasi di aset saham, pilih saham defensif dan tetap hati-hati jangan semua alokasi ditaruh pada satu emiten atau di satu sektor saja," kata Agustina.
Namun, kembali lagi bila investor merasa tidak percaya diri di aset saham, maka sebagian alokasi portofolio bisa ditempatkan di obligasi atau SBN ritel sebagai diversifikasi.
Sedangkan, Agustina memandang bagi investor yang tertarik membeli emas saat ini, harus dipertimbangkan bahwa emas cocok dimiliki untuk investasi jangka menengah paling tidak tiga tahun.
"Jangan sampai beli emas saat ini karena ikut-ikutan saja karena harga sedang naik, kalau tujuan investasinya pendek baiknya jangan beli emas," kata Agustina.
Selanjutnya: Warren Buffett ungkap cara berinvestasi investor berkualitas tinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News