Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menargetkan penjualan yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2023. Perusahaan akan menerapkan sejumlah strategi agar kinerja di tahun ini meningkat.
Direktur & Corporate Secretary AKRA Suresh Vembu mengatakan, pada tahun 2024 ini menargetkan penjualan akan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2023, AKRA berhasil membukukan penjualan sebesar 91 HA.
"Di tahun 2024, kami menargetkan penjualan tanah sebesar 120 ha - 130HA, di mana di dalamnya sudah termasuk CSPA yang telah ditandatangani tahun lalu yang kita usahakan untuk bukukan di tahun ini," kata Suresh kepada Kontan, Jumat (23/2).
Ia menerangkan, untuk bisnis utama di perdagangan dan distribusi bahan bakar dan kimia dasar, AKRA akan mempertahankan pertumbuhan konsisten dengan cara antara lain menjaga kualitas layanan, secara aktif lakukan investasi untuk infrastructure supply kimia dan BBM di Indonesia timur untuk supply ke klien-klien, terutama yang berkaitan dengan hilirisasi di Indonesia bagian timur.
Baca Juga: Pengendali AKR Corporindo Kembali Borong 11,16 Juta Saham AKRA
Lebih lanjut, untuk industrial estate, AKRA melihat pertumbuhan yang signifikan semenjak Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) mendapatkan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dapat memberikan keuntungan secara fiskal maupun non-fiskal.
"Selain itu, pelabuhan yang terintegrasi serta koneksi intermoda dan koneksi yang strategis juga menarik perhatian para investor khususnya investor asing," ujar Suresh.
Ia menambahkan, untuk bisnis AKRA yang sedang berkembang lainnya juga menunjukkan progres yang menjanjikan seperti bisnis retail yaitu bp AKR, juga menunjukkan perkembangan yang signifikan dengan pengembangan lokasi SPBU di area-area yang strategis.
Suresh menilai di tahun ini tidak ada tantangan yang signifikan bisnis kawasan industri. Saat ini investor yang berinvestasi di JIIPE melihat jauh ke depan, terutama dengan potensi hilirisasi di Indonesia yang dibutuhkan untuk menjadi negara yang memiliki value-added.
"Sehingga, investor masih cukup optimis untuk berinvestasi di JIIPE dengan progres yang signifikan," pungkas Suresh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News