Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 16,41 poin atau 0,36% ke level 4.529,55 pada akhir perdagangan Selasa (28/4). Ada 171 saham melaju di zona hijau, sementara 195 saham turun dan 148 saham stagnan.
Investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 1,10 triliun di seluruh pasar.
Nah untuk perdagangan hari ini, sejumlah analis menilai, keputusan Federal Reserve akan menjadi salah satu sentimen utama yang mewarnai pergerakan IHSG.
Baca Juga: Menguat hari ini, simak prediksi IHSG untuk Rabu (29/4)
Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, sekarang ini Amerika Serikat (AS) masih membutuhkan stimulus ekonomi dan kecil kemungkinan Federal Funds Rate (FFR) berada pada area minus.
Sehingga, ia memproyeksi The Fed akan mempertahankan suku bunga di kisaran 0%-0,25%.
Terlebih kini ruang kebijakan moneter AS sudah tidak begitu besar, ini membuat pelaku pasar cenderung lebih berharap adanya gelontoran stimulus fiskal. Sejauh ini, AS masih menjadi negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak.
Bahkan, kini kasus positif virus corona di AS sudah hampir tembus 1 juta. “Kalau untuk AS mungkin lebih ke kebijakan yang dapat menuntaskan permasalahan virus corona di sana, walaupun memang pertumbuhan kasusnya sudah melambat,” kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (28/4).
Bagi Hendriko, sikap wait and see dari investor juga kurang berdampak terhadap IHSG lantaran stimulus dari sisi moneter di AS tersebut sudah minim. Ia meramal IHSG masih berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dengan suport pada level 4.500 dan resisten di 4.600.
Selain sentimen eksternal, belum ada lagi katalis yang dapat IHSG masih minim sentimen, dan cenderung dipengaruhi oleh pergerakan bursa global, serta harga komoditas.
Hal senada juga disampaikan oleh Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada. Ia mengatakan, pelaku pasar bersikap menunggu hasil keputusan suku bunga The Fed.
Ia juga menebak The Fed akan tetap mempertahankan suku bunganya di level 0,25%. Hal ini guna menghidupkan kembali ekonomi AS di tengah pandemi Covid-19.
Menurut dia, pelaku pasar juga memanfaatkan pelemahan sebelumnya untuk kembali masuk, akan tetapi volumenya belum terlalu besar. Sehingga, kenaikan IHSG belum terlalu signifikan.
Baca Juga: Ini 10 saham net sell terbesar asing pada perdagangan Selasa (28/4)
Ia bilang, kenaikan IHSG ini dapat bertahan apabila kondisi dari dalam negeri cukup kondusif. “Selain itu, IHSG bisa bertahan apabila kondisi dari eksternal juga membaik. Terutama dengan kian melambatnya penyebaran dari Covid-19 ini,” katanya, Selasa (28/4).
Adapun sentimen lain yang akan mewarnai pergerakan IHSG besok meliputi rilis kinerja emiten, berita perkembangan Covid-19 dari global dan dalam negeri, serta perubahan harga komoditas.
Jelang hasil agenda FOMC yang dilaksanakan pada 28-29 April, Reza memprediksi IHSG akan bergerak cenderung flat. Dalam hitungannya, level suport IHSG akan berada di area 5.375-5.400 sementara resisten di level 5.450-5.465.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News