Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Medco Energi Tbk (MEDC) telah menyiapkan beberapa target bisnis untuk tahun ini. Emiten yang bergerak di sektor migas ini menargetkan mampu memproduksi minyak dan gas sebesar 100 milion barrel oil of equivalent per day (mboepd) – 105 mboepd untuk tahun ini.
Adapun MEDC juga menargetkan biaya tunai per unit untuk minyak dan gas berada di bawah level US$ 10 per boe. Sementara untuk alokasi belanja modal, MEDC bakal menggelontorkan belanja modal dengan total di bawah US$240 juta.
Baca Juga: Tersengat corona, Sat Nusapersada (PTSN) tunda belanja modal dan ekspansi
Mengutip laporan investor update, MEDC memutuskan memangkas belanja modal yang semula sebesar US$340 juta menjadi hanya sebesar US$240 juta.
Dari total US$ 240 juta capex hasil revisi, sebesar US$180 juta diantaranya dialokasikan untuk segmen minyak dan gas, sedangkan US$60 juta untuk segmen kelistrikan (power).
Lebih rinci, dari total capex di segmen minyak dan gas, sebanyak US$117 juta diantaranya digunakan untuk proyek PSC, US$21 juta untuk proyek non-PSC, dan US$42 juta untuk biaya eksplorasi.
Roberto Lorato, CEO Medco Energi mengatakan tahun 2020 menjadi tahun menantang bagi MEDC. Sebab, emiten ini menghadapi penyebaran global Covid-19 dan jatuhnya harga minyak.
Baca Juga: Medco Energi (MEDC) masih merugi US$ 27,34 juta di 2019
“Respons cepat yang Medco Energi lakukan dalam menghadapi tantangan baru ini adalah penerapan protokol ketat untuk memastikan kesejahteraan pekerja kami, serta penangguhan dan efisiensi pengeluaran sebesar lebih dari US$200 juta untuk menjaga kas dan mendukung neraca Perusahaan,” tulis Roberto dalam rilis resmi di lama Bursa Efek Indonesia, Kamis (21/5).
MEDC juga berencana menggelar aksi korporasi, yakni menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 7,5 miliar saham melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan nilai nominal Rp25 per saham.
Seluruh dana segar yang diperoleh dari rights issue ini (setelah dikurangi biaya pengeluaran lainnya) akan digunakan sebagai modal kerja MEDC dan/atau anak usahanya.
Baca Juga: SMGR terapkan skenario the new normal setelah Lebaran
Setiap pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk memesan saham baru dalam rights issue ini nantinya akan mengalami dilusi maksimum 29,5%.
Adapun rencana ini akan digulirkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada bulan Juni 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News