Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang dalam tren negatif di pekan lalu berpengaruh terhadap industri reksadana. Sekedar catatan, IHSG melemah 0,15% pada pekan yang berakhir 5 November 2021 itu.
Yang paling terdampak adalah kinerja reksadana berbasis saham. Berdasarkan data Infovesta Utama, reksadana saham melemah 0,24%, Sementara reksadana campuran juga harus terkoreksi 0,11% di minggu lalu.
"Penurunan terdalam juga terlihat pada sektor perindustrian sebesar -1,96%. Meski demikian, aliran dana asing di pasar saham masih tercatat naik sebesar Rp 1,17 triliun dalam sepekan," tulis Infovesta Utama dalam rilisnya, Senin (8/11)
Berbeda dengan pasar saham, pasar obligasi berhasil mencatatkan penguatan setelah Infovesta Government Bond Index naik 0,07% dan Infovesta Corporate Bond Index naik 0,12%. Kinerja reksadana pendapatan tetap pun naik 0,12% dalam sepekan terakhir. Menjadikannya sebagai reksadana dengan kinerja paling apik dalam sepekan terakhir
Baca Juga: Jumlah investor pasar modal capai 6,76 juta per Oktober 2021
Sementara reksadana pasar uang tercatat berhasil mencatatkan kenaikan 0,05%.
Berikut masing-masing reksadana yang memiliki return tertinggi secara year to date hingga pada 5 November 2021.
- Reksadana saham: Manulife Institutional Equoty Fund memiliki return 47,46%
- Reksadana campuran: HPAM Premium-1 Indonesia tumbuh 57,21%
- Reksadana pendapatan tetap: Mega Dana Pendapatan Tetap return sebesar 7,92%
- Reksadana pasar uang: Insight Money return sebesar 4,81%
- Reksadana indeks & ETF: Premier ETF IDX High Dividend 20 return sebesar 7,32%
- Reksadana pendapatan tetap USD: Danamas Dollar dengan return 3,07%
Selanjutnya: BRI targetkan recovery hapus buku Rp 7 triliun tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News