kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.201   60,44   0,85%
  • KOMPAS100 1.107   12,17   1,11%
  • LQ45 879   12,50   1,44%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,62   1,49%
  • IDXHIDIV20 541   6,13   1,15%
  • IDX80 127   1,51   1,20%
  • IDXV30 134   0,46   0,35%
  • IDXQ30 149   1,78   1,20%

Simak rekomendasi untuk saham penghuni baru LQ45: TBIG, TOWR, dan ACES


Senin, 27 Januari 2020 / 20:17 WIB
Simak rekomendasi untuk saham penghuni baru LQ45: TBIG, TOWR, dan ACES
ILUSTRASI. Reporter salah satu stasiun televisi melaporkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia Jakarta.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya merombak konstituen penghuni indeks LQ45 untuk periode Februari 2020–Juli 2020. Tercatat, ada tiga saham baru yang masuk menjadi anggota indeks LQ45, yakni PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Sementara itu, tiga saham resmi didepak dari keanggotaan Indeks LQ45, yakni PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu menilai, didepaknya ketiga saham ini lebih diakibatkan oleh turunnya likuiditas. Ia menilai, dikeluarkannya INDY, MEDC, dan TPIA dari konstituen LQ45 bukan berarti ketiga emiten ini memiliki fundamental yang kurang bagus.

Baca Juga: Simak rekomendasi teknikal BBCA, ICBP & WSKT pada perdagangan hari ini, Jumat (24/1)

“Namun preferensi investor yang beralih ke sektor lain,” ujar Dessy kepada Kontan.co.id, Senin (27/1).

Hal ini terlihat dari tiga emiten yang terdepak dari LQ45, yakni INDY, MEDC, dan TPIA, yang menandakan mayoritas sektor yang likuiditasnya sedang turun adalah sektor energi, komoditas, dan kimia .

“Sementara investor lebih condong ke sektor consumers, ritel, dan infrastruktur,” sambungnya.

Robert Sebastian Analis Ciptadana Sekuritas mengatakan ACES yang merupakan emiten ritel memiliki prospek yang cukup cerah. Menurutnya,ada dua faktor yang menyebabkan ACES dinilai masih cukup prospektif.

Pertama ACES merupakan emiten ritel dengan segmentasi kelas menengah ke atas. Di sisi lain, jumlah kelas menengah ke atas terus bertumbuh.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan jumlah penduduk kelas menengah Indonesia dapat meningkat dari 60 juta orang pada 2019 menjadi 85 juta orang pada 2020.

“Karena ACES target nya kelas atas jadi lebih tidak terpengaruh masalah penurunan daya beli,” jelas Robert kepada Kontan.co.id, Senin (27/1).

Selain itu, sebagai emiten yang berbasis impor, ACES juga diuntungkan dengan penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang terjadi akhir-akhir ini.

Secara teknikal, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai saham TBIG dan TOWR menarik untuk dikoleksi dengan target harga Rp 850-Rp 900 untuk TOWR dan Rp 1.200 – Rp 1.205 per saham untuk TBIG.

Baca Juga: Rekomendasi teknikal saham BBCA, ICBP dan WSKT untuk perdagangan Jumat (24/1)

“Namun keduanya sudah mulai terbatas upside-nya,” terang Hendriko.

Pada perdagangan hari ini, saham TOWR ditutup menguat 1,82% ke level Rp 840 per saham, TBIG ditutup melemah 0,84% ke level Rp 1.185 per saham, dan ACES ditutup melemah 0,31% ke level Rp 1.625 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×