Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) menjadi salah satu saham di sektor properti yang mampu naik tinggi. Saham SMDM sudah melesat 80,61% secara year to date (YTD).
Kenaikan itu terjadi saat sektor properti bergerak turun sejak awal tahun 2022. Secara YTD, IDX Properti & Real Estate ambles 12,02%. Menjadi sektor dengan penurunan paling tajam kedua, di bawah IDX Teknologi dengan penurunan 28%.
Lonjakan signifikan saham SMDM terjadi pada bulan September dan Oktober ini, dengan level harga yang sempat menyentuh Rp 470. Meski begitu, saham SMDM memerah di tiga hari perdagangan secara beruntun.
Pada 12, 13, dan 14 Oktober 2022, saham SMDM anjlok dengan level penurunan harian mencapai 6,8%. Sepanjang pekan lalu, SMDM merosot 16,51% yang membawa harga saham SMDM turun ke posisi Rp 354.
Technical Analyst Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova menyoroti, di tengah tekanan besar yang ada di pasar saham saat ini, SMDM tak luput dari aksi jual investor untuk melakukan aksi profit taking.
Baca Juga: Suryamas Dutamakmur (SMDM) Cetak Marketing Sales Rp 352,29 Miliar Hingga Kuartal III
"Terlihat dari beberapa candle terakhir yang membentuk upper shadow panjang menyiratkan kegagalan harga bertahan di teritori tertingginya," jelas Ivan kepada Kontan.co.id, Minggu (16/10).
Ivan memproyeksikan, koreksi terdekat SMDM bisa mengarah ke level psikologis Rp 300, sebagai penentu arah selanjutnya. Jika masih bertahan di atasnya, Ivan melihat ada peluang untuk rebound kembali.
Dia pun memberikan rekomendasi buy on weakness dengan mencermati area support di harga Rp 300 dan resistance pada posisi Rp 400. "Sesuaikan area beli dengan toleransi risiko masing-masing," tandasnya.
Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pergerakan saham SMDM masih berada di fase i. Meski, pada perdagangan Jum'at (14/10) secara teknikal masih tertahan lower band dengan volume yang kecil dibandingkan hari sebelumnya.
Saran Herditya, pelaku pasar bisa mempertimbangkan sell on strength saham SMDM dengan memperhatikan support di Rp 336 dan resistance pada Rp 394. "Indikatornya kurang begitu mendukung adanya pembalikan arah," kata Herditya.
Adapun, SMDM berhasil mencetak pendapatan pra-penjualan (marketing sales) sebesar Rp 352,29 miliar hingga September 2022. Tumbuh 36,26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan capaian marketing sales Rp 258,54 miliar.
Direktur & Sekretaris Perusahaan Suryamas Dutamakmur Ferry Suhardjo membeberkan, segmen real estate berkontribusi 71,7% terhadap marketing sales SMDM per kuartal ketiga 2022. Dengan nilai mencapai Rp 252,61 miliar.
Pendapatan real estate SMDM berasal dari proyek Rancamaya Golf Estate sebesar Rp 143,53 miliar, Harvest City senilai Rp 69,29 miliar, dan Royal Tajur sebesar Rp 39,78 miliar.
Sedangkan kontribusi lainnya berasal dari R-Hotel senilai Rp 45,70 miliar, segmen golf & country club sebesar Rp 38,89 miliar, dan pendapat lainnya mencapai Rp 15,08 miliar.
Ferry bilang, SMDM pun telah menyiapkan sejumlah strategi untuk bisa mencapai target marketing sales di sisa tahun ini, yang diestimasikan sebesar Rp 612,56 miliar. Seperti dengan peluncuran klaster baru untuk menjaga momentum pertumbuhan di segmen real estate.
Baca Juga: Suryamas Dutamakmur (SMDM) Bukukan Pendapatan Rp 382,44 Miliar Per Agustus 2022
Klaster yang diluncurkan antara lain Cluster Dunster dengan total sekitar 500 unit di proyek Royal Tajur, Cluster Ridge Crystal di Harvest City, dan untuk Rancamaya dibuka Cluster Amadeus tahap 3.
"Harga yang reasonable, pembayaran lebih fleksibel serta banyak diberikan gymick sehingga pembeli tidak pusing lagi dengan pengeluaran tambahan," imbuh Ferry.
Sementara itu, untuk R-hotel, SMDM akan menyediakan paket Natal & Tahun Baru dengan acara yang lebih besar untuk menarik pengunjung. "Sedangkan Rancamaya Golf Estate sudah full booking event hampir pada setiap minggu," pungkas Ferry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
