Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Bagi investor yang memiliki strategi jangka menengah dan panjang, tiga hingga lima tahun, mereka dapat masuk ke saham-saham itu saat ini. Akan tetapi bagi mereka yang memiliki strategi jangka pendek Wawan cenderung menyarankan menunggu momen koreksi.
Kendati kondisi ekonomi berpotensi membaik tahun ini, Wawan mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 masih membayangi. Oleh karenanya, investor masih perlu melakukan diversifikasi dengan mempertimbangkan saham-saham defensif ke dalam portofolionya.
Senada dengan Wawan, Anggaraksa menambahkan bahwa saham-saham defensif selalu baik untuk kondisi ekonomi apapun. "Meski dalam pemulihan ekonomi sektor cyclical terlihat lebih menarik, kami tetap menyarankan investor untuk memiliki saham-saham defensif sebagai jangkar pada portofolio," kata dia.
Baca Juga: Wall Street menutup tahun pandemi dengan rekor Dow Jones dan S&P 500
Di tengah kondisi seperti saat ini yang cenderung lagging, lanjut Anggaraksa, investor bisa mencermati saham-saham seperti BMRI, KLBF, MYOR, dan TLKM. Investor pun perlu bersikap optimistis namun tetap berhati-hati atau cautiously optimistic tahun ini.
Wawan menambahkan, tahun ini investor perlu mewaspadai saham-saham yang bergerak di sektor jasa seperti perhotelan dan transportasi. Kedua sektor itu dipandang masih akan berat karena aktivitas masyarakat dimungkinkan terbatas karena pandemi belum sepenuhnya berakhir.
Baca Juga: Ada 19 saham dengan net sell asing lebih dari Rp 1 triliun, ini daftar lengkapnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News