kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,44   -19,05   -2.06%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi saham TINS dari sejumlah analis berikut


Kamis, 04 Maret 2021 / 07:30 WIB
Simak rekomendasi saham TINS dari sejumlah analis berikut


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto

Stefanus juga bilang, TINS ke depan masih akan lanjut menggunakan smelter privat setidaknya selama tiga tahun ke depan. Namun, sebagian smelter private tersebut telah memiliki izin untuk melakukan ekspor timah yang sudah diolah (tercermin dari kontribusi ekspor smelter private yang naik dari 2,2% pada 2019 menjadi 17,1% pada 10M20).

Stefanus melihat, TINS akan mulai mengurangi ketergantungan pada layanan smelter private. Dus, ke depan, BRI Danareksa memproyeksikan layanan pihak ketiga akan mengalami penurunan.

Lebih lanjut, Stefanus menilai TINS pada tahun ini juga berfokus untuk melakukan deleverage guna mengurangi beban bungga ke depannya. Pada 9M20, TINS berhasil menurunkan hutang berbunga sebesar 37% secara year to date menjadi Rp 7,3 triliun.

Hal tersebut tidak terlepas dari pembayaran kembali obligasi dan sukuk senilai Rp 600 miliar yang jatuh tempo pada September 2020. Serta adanya pengurangan pinjaman jangka pendek lewat efisiensi pembiayaan rantai pasokan yang lebih baik.

Pada akhirnya, net gearing TINS pada 9M20 pun mengalami penurunan menjadi 1,3x dari 1,9x pada 2019. Stefanus memproyeksikan, net gearing TINS masih akan turun lagi secara bertahap ke level 1,2X pada 2021.

Baca Juga: Jelang pembukaan pasar, ini rekomendasi saham KRAS, INTP, TINS hari Selasa (2/3)

Sukarno menambahkan, TINS akan mengedepankan efisiensi secara ketat di berbagai jenis bisnisnya sembari memaksimalkan produksi dan kinerja penjualan untuk mengoptimalkan kinerja cash flow perusahaan.

“TINS juga akan memanfaatkan simpanan atau persediaan timah setengah jadi untuk dilebur kembali menjadi timah logam dengan spesifikasi standar LME. Langkah ini sebagai salah satu bentuk TINS lebih memaksimalkan efisiensinya,” kata Sukarno.

Ke depan, Sukarno menilai prospek TINS akan bagus ketika harga komoditas timah berada dalam tren kenaikan. Hanya saja, saat ini harga timah justru secara jangka pendek sedang turun. Bahkan, ia melihat tahun ini harga timah memang akan cenderung turun. Apalagi, harga saham TINS juga sudah terlalu tinggi sehingga potensi koreksi tidak terhindarkan.

Manajemen TINS pada tahun ini menargetkan produksi timah sekitar di atas 50.000 ton, dengan penjualan sekitar 92% dari produksi. Stefanus memperkirakan target tersebut bisa tercapai, karena BRI Danareksa memasang proyeksi penjualan timah TINS tahun ini akan di kisaran 55.000 - 60.000 ton.

Baca Juga: Masuk Tahun Kerbau Logam, ini prospek dan rekomendasi saham ANTM, PTBA, & TINS




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×