kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi saham-saham top gainers sepanjang kuartal ketiga 2020


Kamis, 01 Oktober 2020 / 18:25 WIB
Simak rekomendasi saham-saham top gainers sepanjang kuartal ketiga 2020
ILUSTRASI. Saham dengan imbal hasil paling tinggi kuartal ketiga masih didominasi oleh saham pendatang baru.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Deretan saham dengan imbal hasil paling tinggi sepanjang kuartal ketiga 2020 masih didominasi oleh saham pendatang baru. Namun, sejumlah pemain lama pun mencatatkan kinerja saham yang apik pada kuartal kemarin.

Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai, saham PT Trinitan Metals dan Minerals Tbk (PURE), PT Indofarma Tbk (INAF), PT Kimia Farma Tbk ( KAEF), dan PT Alfa Energi Investama Tbk (FIRE) masih memiliki potensi naik secara teknikal. Hendriko bilang, investor dapat melakukan trading pada saham-saham ini  dengan mengikuti tren yang masih berlangsung. “Namun, harus tetap waspada karena saham ini ditransaksikan pada likuiditas yang cukup kecil sehingga harus menyesuaikan volume trading,” ujar Hendriko kepada Kontan.co.id, Kamis (10/1).

Senada, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, saham PURE  dan FIRE masih bisa diikuti untuk aktivitas trading saat ini. Kedua saham ini juga masih berpotensi naik. PURE berpotensi menyentuh level Rp 400 sementara FIRE berpotensi ke level Rp 330.

Salah satu saham perbankan yang masuk jajaran top gainers adalah PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) dengan kenaikan selama tiga bulan mencapai 143,51%. Alhasil, saham BRIS menjadi saham paling cuan di Indeks Kompas100 setelah saham INAF (190,36%) dan KAEF (158,04%).

Baca Juga: Saham-saham lapis bawah jadi saham paling cuan sepanjang kuartal ketiga 2020

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardiastama menilai, kenaikan saham BRIS terdorong oleh sentimen rencana merger perbankan syariah BUMN. Hal tersebut tentu meningkatkan ekspektasi pasar terhadap BRIS dan industri keuangan syariah. Apalagi, prospek dari ekonomi syariah pun cukup cerah.

Namun, kenaikan saham BRIS tidak hanya terpacu dari sentimen tersebut. Okie bilang, realisasi dari kinerja keuangan BRIS pada semester pertama juga menjadi trigger utama kenaikan saham BRIS.

BRIS membukukan laba bersih sebesar Rp 117,2 miliar atau naik 229,6% secara yoy pada semester I. “Hal ini tentu yang meningkatkan ekspektasi pelaku pasar terhadap prospek BRIS pada tahun ini,” ujar Okie, Kamis (10/1).

Pilarmas Investindo  Sekuritas memproyeksikan adanya kenaikan earnings per share (EPS) BRIS pada tahun ini sebesar 20%, dari Rp 7,62 pada tahun 2019 menjadi Rp 9,14 pada tahun 2020. Okie merekomendasikan beli saham BRIS dengan target harga Rp 1.180 per saham.  

Baca Juga: IHSG melonjak 2,05% di akhir perdagangan Kamis (1/10) setelah turun 3 hari beruntun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×