Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto
Sebagai contoh, yakni PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) yang merupakan emiten yang merakit ponsel pintar (smart phone) seperti merek Xiaomi. “Jadi, kalau produknya diketahui, akan lebih mudah membuat keputusan beli atau jualnya,” sambung dia.
Meski saham-saham ini memiliki likuiditas yang relatif kecil, William menilai likuiditas saham akan meningkat sendiri ketika harga saham sudah naik atau turun atas dasar respon pelaku pasar. Oleh karena itu, jika investor mau membeli saham di sektor ini, bisa melakukan cicil beli.
William menilai, saham PTSN, PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), dan PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) masih menarik untuk dicermati.
Baca Juga: IHSG menguat 0,77% pada Senin (15/2) meski net sell asing mencapai Rp 693 miliar
Sementara itu, Ferry Latuhihin, Chief Economist Tanamduit menilai, pilihan saham sektor teknologi di Indonesia masih sangat terbatas. “Saya lebih menyarankan saham-saham di sektor perbankan dan tambang,” terang Ferry dalam acara Tanamduit Market Outlook.
Dia melanjutkan, saham di sektor teknologi masih didominasi oleh saham yang rentan digoreng dengan skala kecil sehingga sangat volatile. Selain itu, saham-saham ini juga mudah untuk dinaik turunkan.
Co-founder Tanamduit, Muhammad Hanif juga menyampaikan hal serupa, yakni bahwa pilihan saham sektor teknologi di Indonesia masih terbatas. “Saham teknologi yang besar-besar umumnya di bidang telekomunikasi, misalnya TLKM, ISAT, EXCL,” terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News