Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bulan Maret 2022 dibuka dengan memasuki level all time high 6.996,93, sebelum menutup perdagangan pada posisi 6.921,44. Pada perdagangan Selasa (1/3) ini, IHSG ditutup menguat 33,27 poin atau naik 0,48%.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora melihat pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh penguatan komoditas seperti batubara yang mendorong kenaikan saham emiten di sektor tersebut.
Kemudian adanya perundingan Tahap I antara Rusia dan Ukraina menerbitkan harapan gencatan senjata dari dua negara yang sedang berperang itu.
"Kedua hal tersebut membuat para pelaku pasar optimistis, sehingga IHSG mengalami penguatan," kata Andhika saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (1/3).
Baca Juga: IHSG Berakhir Menguat di Perdagangan
Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyoroti bahwa IHSG yang sempat mendekati level 7.000 di awal perdagangan ditopang oleh saham-saham perbankan.
Tapi, ada indikasi profit taking pada saham-saham tersebut, pasca pengumuman kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) oleh Bank Indonesia pada Selasa siang.
Sedangkan dari faktor eksternal, pelaku pasar turut mengantisipasi pidato Kepala The Fed, Jerome Powell pada Rabu (2/3) waktu setempat. Di samping rencana pertemuan kedua antara delegasi Rusia dengan Ukraina dalam beberapa hari ke depan.
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto menambahkan bahwa masih kuatnya capital inflow mempengaruhi pergerakan IHSG. Aksi borong investor asing pun terus berlanjut terutama dalam sebulan terakhir.
"Belum ada tanda-tanda pengereman bahkan ketika terjadi perang di Ukraina yang hanya menghasilkan koreksi-koreksi kecil saja. Hampir semua bigcaps terdorong oleh capital inflow ini," sebut Pandhu.
Sedangkan untuk perdagangan Rabu (2/3), Pandhu memperkirakan ada koreksi terlebih dulu. Terlebih, jika melihat kondisi bursa di kawasan Eropa sore ini yang masih melemah pada awal perdagangan.
Baca Juga: Ini Sentimen yang Menyokong Pergerakan Rupiah pada Perdagangan Hari Ini (1/3)
Saham komoditas masih menjadi yang paling diburu, mengingat ada katalis positif dari kenaikan harga-harga komoditas akibat konflik Rusia-Ukraina.
"Kami perkirakan pergerakan sektor komoditas masih cukup menarik untuk perdagangan Rabu, secara momentum masih bagus dengan katalis dari tingginya harga komoditas dan laporan keuangan yang kuat," sebut Pandhu.
Dari sisi teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pergerakan IHSG membentuk gap atas yang harus diwaspadai oleh para pelaku pasar. Gap tersebut dapat menjadi area koreksi di kemudian hari.
Herditya memperkirakan IHSG besok akan rawan koreksi terlebih dulu, untuk menguji area 6.850-6.915, dengan level support pada 6.758 dan resistance di 7.000. Dalam proyeksi tersebut, Herditya menyarankan pelaku pasar mencermati saham IMJS, ISSP, BIRD, dan PGAS.
Sementara itu, Valdy melihat bentuk pola rising window yang diikuti dengan besarnya net buy investor asing, mengindikasikan potensi penguatan IHSG pada Rabu. Menurutnya, IHSG berpotensi menguji 6.970, hingga level psikologis 7.000 sebagai all-time high level.
Valdy memperkirakan level resistance di posisi 6.970, pivot 6.930 dan support di 6.900. "Saham-saham yang dapat diperhatikan, di antaranya BRIS, KLBF, AALI, LSIP, SIMP, TPIA, PGAS, AGII dan JPFA," ujarnya.
Baca Juga: IHSG Menguat, Asing Banyak Melego Saham-Saham Ini di Awal Maret 2022
Sedangkan Andhika memandang IHSG rawan terkoreksi ke level 6.890-6.895, karena adanya aksi profit taking. Pelaku pasar pun disarankan untuk memperhatikan saham BUKA dan PGAS.
Selain sektor komoditas, Pandhu juga menilai saham BUKA, ACES, dan SRTG menarik untuk dicermati. "Hari ini berusaha bangkit dari trend turunnya. Patut dicermati dulu pergerakan berikutnya apakah akan dapat merubah trend atau hanya rebound sesaat," ujarnya.
Pandhu memproyeksikan IHSG akan berada pada support terdekat di sekitar 6.900 dan support berikutnya di 6.850. Lalu untuk resistance di 6.997 dan jika menguat bisa menembus sekitar 7.030.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News