Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) tengah dalam progres melakukan divestasi dari dua aset tol yang dimilikinya. Asal tahu saja, PTPP berniat melakukan divestasi sejumlah aset dengan target perolehan dana segar sebesar Rp 3 triliun di sepanjang 2024.
Total dana Rp 3 triliun tersebut akan didapatkan dari beberapa proyek anak usaha maupun induk, meliputi proyek di sektor energi, jalan tol, dan juga properti.
Adapun, dari bisnis jalan tol, PTPP merencanakan untuk melepas kepemilikan saham di dua ruas tol yang ada di Pulau Jawa, yakni ruas tol Antasari-Depok dan sebagian kepemilikan saham di ruas tol Semarang-Demak.
Sekretaris Perusahaan PTPP Joko Raharjo mengatakan, proses divestasi PT PP Semarang Demak (PPSD) saat ini sedang dalam proses due diligence oleh beberapa calon investor.
Untuk Tol Semarang-Demak, PTPP akan melepaskan sebagian saham (divestasi sebagian) dari porsi kepemilikan saham per Juni 2024, yaitu 75,1%.
Baca Juga: Begini Update Proses Divestasi Aset Jalan Tol PP (PTPP)
Sedangkan, untuk Tol Depok-Antasari, PTPP akan melepaskan seluruh kepemilikan saham, yaitu 6,74%. “Nilai transaksi akan mengacu pada proses valuasi dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan perhitungan pihak independen,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (13/8).
Dengan rencana divestasi aset di tahun ini, Manajemen PTPP berharap dapat menurunkan tingkat leverage perusahaan yang masih cukup tinggi.
Per semester I 2024, pendapatan usaha PTPP tercatat mencapai Rp 8,79 triliun. Sedangkan perolehan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 147 miliar.
Rasio total aset tol PTPP berkisar 10,8% dibandingkan dengan total aset perseroan secara keseluruhan.
Pada semester I 2024, total pendapatan dari aset jalan tol yang terkonsolidasi dicatatkan sebesar Rp 35,68 miliar. Ini naik dari pendapatan segmen jalan tol di semester I 2023 yang sebesar Rp 31,80 miliar.
“Kenaikan traffic pengguna jalan tol yang terjadi pada saat Lebaran berdampak pada kenaikan pendapatan di segmen ini,” katanya.
Baca Juga: Meski Tengah Dirundung Persoalan Obligasi, Sentimen MSCI Bikin Saham WIKA Mendaki
Meskipun pendapatan dari aset jalan tol milik PTPP masih bertumbuh di semester I 2024, Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada mengatakan, segmen ini belum menjadi kontribusi utama terhadap pendapatannya secara keseluruhan.
“Emiten karya itu fokusnya ke pembangunan infrastruktur, jadi kontribusi dari jalan tol belum sebesar bisnis utamanya,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (12/8).
Divestasi aset tol juga dinilai bisa memberikan tambahan kas masuk yang dapat digunakan untuk kegiatan bisnis PTPP ke depan. “Dari sisi cash flow, akan dapat dipergunakan untuk pengembangan maupun ekspansi bisnis PTPP,” tuturnya.
Reza merekomendasikan beli untuk PTPP dengan target harga Rp 505 per saham.
Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi melihat, pergerakan saham PTPP saat ini ada di level support Rp 448 per saham dan resistance Rp 500 per saham. Terjadi koreksi teknikal untuk menguji support garis MA200 sebelum kembali rebound dan membuat higher high level. Stochastic berada di level Rp 79 per saham dan MACD Histogram ada di level +7.
Wafi merekomendasikan buy on weakness untuk PTPP dengan target harga Rp 600 per saham di akhir tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News