kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi saham Media Nusantara Citra (MNCN) dan Surya Citra Media (SCMA) ini


Senin, 18 Mei 2020 / 06:15 WIB
Simak rekomendasi saham Media Nusantara Citra (MNCN) dan Surya Citra Media (SCMA) ini


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek sektor media di tengah pandemi covid-19 berpotensi redup. Namun, para analis berpendapat sektor media tetap menarik untuk dibeli karena ada beberpa emiten yang masih bisa bertahan di tengah pandemi.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christine Natasya mengkahwatirkan sumber pendapatan sektor media, yaitu iklan akan menurun seiring pandemi korona yang membuat ekonomi lesu.

Di tengah bisnis di semua sektor kompak tertekan, Christine mengkhawatirkan para perusahaan akan lebih ketat dalam melakukan pengeluaran termasuk belanja iklan.

Baca Juga: Belanja Iklan Turun, MNCN Dinilai Bisa Bertahan Karena Ikut Arus Digital

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony juga mengatakan perusahaan saat ini akan lebih menghemat dalam belanja iklan. Apalagi, daya beli masyarakat dan konsumsi menurun.

Meski pendapatan iklan berpotensi turun, Rendy Wijaya Analis Panin Sekuritas menilai sektor media masih menarik untuk dibeli.

"Memang ada penghematan anggaran iklan dari beberapa perusahaan tetapi saya melihat pendapatan emiten di sektor media juga mulai terdiversifikasi ke iklan digital," kata Rendy, Minggu (17/5).

Justru saat masa pandemi pendapatan iklan digital bisa bertumbuh  dan menyokong pertumbuhan kinerja yang positif.

Rendy menilai PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT Surya Citra Media (SCMA) masih mampu bertahan di tengah pandemi, meski kemungkinan besar akan membuat pendapatan mereka turun.

Di sisi lain ruang perbaikan marjin laba kotor SCMA di tahun ini masih ada seiring dengan meningkatnya penggunaan re-run program untuk meningkatkan efisiensi.

Selain itu, audience share SCTV dan Indosiar Rendy catat masih lebih tinggi dibandingkan stasiun televisi lainnya.

Sedangkan, untuk MNCN Rendy juga melihat meski pendapatan berpotensi turun, tetapi dengan adanya non-time consuming (ntc) ads bisa meminimalisir efek penurunan volume pada iklan televisi.

Selain itu, penetrasi dalam platform digital seperti media sosial dan OTT juga turut berdampak positif untuk menjaga kinerja MNCN.

Dengan asumsi pandemi Covid-19 bisa diselesaikan di tahun ini, Rendy memperkirakan kinerja sektor media akan membaik di 2021.

Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas ubah target harga SCMA dan ACES

"Pemulihan sektor media tentu akan mengikuti pertumbuhan ekonomi. Jika aktivitas ekonomi kembali normal, maka sektor media juga akan kembali menaikkan anggaran untuk beriklan dan ini akan memberikan efek positif ke depannya," kata Rendy.

Sementara, Chris memproyeksikan kinerja MNCN akan cukup baik dan bisa bertahan di tengah tekanan pandemi korona. Sentimen positif tersebut datang karena MNCN mulai beralih ke media digital. Alahsil, potensi untuk meningkatkan pendapatan masih ada.

"Di saat pandemi masyrakat akan lebih bayak menghabiskan waktu di media baik televisi maupaun media digital dan MNCN juga sudah masuk ke media digital sehingga seharusnya sektor ini masih cenderung akan lebih mudah untuk pulih," kata Chris.

Rendy merekomendasikan buy SCMA di target harga Rp 1.190 per saham. Sementara buy untuk MNCN di target harga Rp 1.370 per saham.

Sedangkan, Christine merekomendasikan hold untuk SCMA di target harga Rp 810 per saham. Sementara, Chris merekomendasikan buy MNCN di target harga Rp 1.300 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×