Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten poultry telah merilis laporan keuangan sepanjang enam bulan pertama tahun 2021. Dua emiten itu adalah PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA). Keduanya membukukan pertumbuhan top line dan bottom line yang signifikan.
Mengutip laporan keuangannya, MAIN dan JAPFA sama-sama mencetak kenaikan pendapatan bersih hingga dua digit. Pendapatan MAIN meningkat 43,42% year on year (yoy) menjadi Rp 4,57 triliun. Sementara pendapatan JPFA juga naik 22,32% yoy menjadi Rp 22,10 triliun.
Dari sisi bottom line-nya, kedua emiten itu mengalami peningkatan yang signifikan, bahkan mencapai ratusan persen.
Baca Juga: Mirae Asset Sekuritas rekomendasikan beli saham MAPI, ini alasannya
Bottom line MAIN terkerek 390,82% yoy menjadi laba Rp 128,6 miliar. Asal tahu saja, pada periode yang sama tahun lalu, MAIN masih menanggung rugi hingga Rp 44,22 miliar. Adapun laba bersih JPFA melesat 894,45% yoy dari Rp 155,14 miliar menjadi Rp 1,54 triliun sepanjang enam bulan pertama 2021.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma A. Fauni dalam risetnya menjelaskan, capaian laba bersih JPFA sejauh ini mencerminkan 51,6% dari proyeksinya dan 77,1% proyeksi konsensus sepanjang tahun 2021.
Kendati kinerja di semester I 2021 mengesankan, Emma mengungkapkan bahwa capaian ini di bawah harapannya.
"Kuartal II 2021 diperkirakan akan sama dengan kuartal I 2021, mengingat harga rata-rata day old chicks (DOC) cenderung datar dan harga rata-rata broiler yang lebih tinggi di pasar, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya," ujarnya dalam risetnya.
Lebih lanjut dijelaskan, kinerja segmen DOC secara umum sejalan dengan ekspektasi. Penjualan DOC terlihat cukup datar, dengan margin operasi yang dipertahankan pada 32,5%. Ini lebih rendah dibanding kuartal I 2021 yang mencetak 34,7%.
Baca Juga: Analis kompak rekomendasikan beli saham Bank BTN (BBTN), simak ulasannya
Sementara itu, segmen peternakan komersial mencetak penurunan margin operasi menjadi 3,5% dari sebelumnya 5,3% di kuartal I 2021. Padahal, harga rata-rata broiler di pasar lebih tinggi selama kuartal II 2021. Adapun, segmen pakan ternak membukukan margin operasi sebesar 6,7%.
"Meskipun kami melihat kenaikan biaya bahan baku yang didorong oleh lonjakan harga soybean meal, tekanan margin pada kuartal ini lebih besar dari yang kami harapkan," jelasnya.
Melihat kondisi ini, Mirae Asset Sekuritas masih mempertahankan proyeksi JPFA hingga akhir tahun 2021. Asal tahu saja, pendapatan JPFA diprediksi bisa mencapai Rp 47,80 triliun. Sementara laba bersihnya bisa mencapai Rp 2,99 triliun.
Adapun saham JAPFA direkomendasikan buy dengan target harga Rp 3.500 per saham.
Proyeksi ini sudah mempertimbangkan kinerja di kuartal III 2021 yang diprediksi akan lebih lesu karena normalisasi harga DOC di pasar. Selain itu permintaan broiler diperkirakan turun secara musiman selama kuartal III, ditambah dengan pengetatan PPKM.
Faktor-faktor ini juga akan berpengaruh terhadap kinerja MAIN ke depan. MAIN diprediksi akan mencetak kinerja yang lebih rendah selama kuartal III ini. Akan tetapi, kinerjanya akan kembali pulih memasuki kuartal IV 2021.
"Didukung oleh permintaan musiman yang lebih tinggi selama kuartal tersebut dan PPKM yang berkurang secara signifikan jika kasus harian di Indonesia menjadi normal dan program vaksinasi dipercepat," jelas Emma seperti yang tertulis dalam risetnya,Rabu (4/8).
Asal tahu saja, hingga akhir tahun 2021, pendapatan MAIN diproyeksi akan menyentuh Rp 7,98 triliun. Sementara laba bersihnya akan berada di Rp 261 miliar.
Baca Juga: Harga batubara diramal masih akan solid, ini rekomendasi saham Harum Energy (HRUM)
Lebih lanjut diungkapkan, penjualan MAIN di kuartal II 2021 naik 13,4% secara kuartalan atau quartal on quartal (QoQ). Pertumbuhan itu sebagian besar didukung oleh segmen broiler yang mampu terkerek 14,4% QoQ. Margin operasi segmen broiler juga menguat menjadi 0,2% dari -0,8% pada kuartal I 2021.
Sementara itu, margin operasi segmen DOC turun cukup dalam menjadi 6,9% dari 12,9% pada kuartal I 2021. Tidak jauh berbeda marjin operasi pakan ternak juga melemah menjadi 2,5% dari 3,6% di kuartal I 2021. Salah satu sebabnya, kenaikan harga bahan baku.
Melihat kinerjanya, saham MAIN disarankan buy dengan target harga Rp 1.350 per saham.
Sekadar informasi, hingga penutupan perdagangan Rabu (4/8), MAIN ditutup di harga Rp 720 per saham. Adapun harga JPFA di Rp 1.690 per saham.
Selanjutnya: IHSG menguat tiga hari beruntun ke 6.159 hingga Rabu (4/8)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News