kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi saham EXCL setelah harganya melonjak 30% sejak awal tahun


Minggu, 17 Maret 2019 / 16:12 WIB
Simak rekomendasi saham EXCL setelah harganya melonjak 30% sejak awal tahun


Reporter: Kenia Intan, Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2018 menjadi tahun yang kurang menguntungkan bagi sejumlah emiten telekomunikasi, termasuk PT XL Axiata Tbk (EXCL). Emiten halo-halo ini harus mencatat kerugian bersih Rp 3,30 triliun di tahun lalu akibat adanya beban penyusutan yang mencapai Rp 11,47 triliun.

“Angka ini menjadi kerugian terbesar EXCL sejak tahun 2002,” terang Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi.

Walaupun merugi, EXCL berupaya membalikkan keadaan. EXCL sedang mencoba mengembangkan teknologi ponsel 5G. XL menganggarkan belanja modal Rp 7,5 triliun untuk uji coba teknologi tersebut. EXCL juga melakukan perluasan jaringan ke daerah-daerah dan kenaikan harga paket data.

Sementara itu, rencana pemerintah dalam memodifikasi aturan gelombang udara lokal bisa menjadi sentimen positif lainnya terhadap EXCL.

Lanjar memprediksi, pendapatan EXCL akan naik sebesar 7% atau menjadi sekitar Rp 24 triliun dari pendapatan tahun lalu Rp 22,94 triliun. Dia memperkirakan laba EXCL tahun ini akan mencapai sekitar Rp 500 miliar dengan laba per saham Rp 50 per saham.

Lanjar menyarankan agar emiten ini segera menurunkan biaya depresiasi di tahun 2018 dengan mempercepat pengurangan aset 2G.

Sedangkan, Analis Panin Sekuritas, William Hartanto melihat bahwa persaingan dengan emiten sejenis menjadi hambatan bagi EXCL. Oleh karenanya, ia menyarankan emiten untuk mengenakan harga yang lebih murah atau jaringan yang lebih baik. “Terkadang, konsumen tidak masalah dengan bayar mahal tetapi kualitas sepadan,” terang William.

Analis Buana Capital Gani mengungkapkan, saat ini fundamental EXCL cukup baik. "Tarif data sepertinya sudah mulai stabil dan monetisasi data bisa berlangsung lebih baik," ujarnya, Jumat (15/3).

Gani melanjutkan, sentimen positif untuk EXCL di 2019 adalah terkait aturan dari pemerintah yang lebih akomodatif. Info saja, saat ini Kemkominfo pun tengah menggodok kebijakan dan regulasi terkait merger and acquisition di sektor telekomunikasi serta OTT yang sejalan dan berdampak positif terhadap industri telekomunikasi di Tanah Air. "Sementara sentimen negatifnya adalah kompetisi dan perang tarif mulai lagi yang mungkin diinisiasi oleh operator-operator kecil," tambah dia.

Namun Gani bilang, tapi itu hanya akan sedikit berpengaruh bagi kinerja EXCL karena sebenarnya kompetisi sudah membaik ke depannya. Ia juga mengungkapkan bahwa rata-rata pertumbuhan pendapatan industri telekomunikasi akan meningkat di 2019 karena konsumsi data di masyarakat masih terus bertumbuh. "Revenue industri telko di 2019 diharapkan bisa tumbuh di kisaran 5% hingga 8%," kata dia.

Gani pun menargetkan potensi pertumbuhan kinerja keuangan EXCL tahun ini, dari sisi pendapatan naik sekitar 7,3% atau menjadi Rp 24,61 triliun dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp 22,94 triliun. "Kalau laba bersih diharapkan menjadi positif sebesar Rp 800 miliar di 2019. Strateginya adalah terus lakukan ekspansi dan meningkatkan kualitas jaringan serta memberikan penawaran paket data yang tepat untuk customers," tambahnya.

Dari sisi saham, Gani merekomendasikan untuk beli saham EXCL. "Setelah kemarin sempat melemah ke level Rp 2.300 per saham tapi belakangan mulai menguat lagi. Saya Rekomendasikan buy dengan target harga hingga akhir 2019 di level Rp 3.375 per saham," paparnya.

Lanjar menyatakan pergerakan harga saham EXCL saat ini cukup menarik. “Secara teknikal, saham EXCL sedang menguji resistance di level Rp 2.600 – Rp 2.670 per saham guna mengonfirmasi penguatan dan memperpanjang wave 3 hingga FR 161,8% dari wave 4 ke level Rp 2.890 per saham,” lanjutnya.

Ia menambahkan, untuk target harga jangka menengah atau medium term bagi EXCL memiliki support trend line di kisaran Rp 2.350 - Rp 2.300 per saham sebagai stop-loss. “Target pergerakan untuk jangka panjang menggunakan fundamental berada pada kisaran Rp 3.000 - Rp 3.200 per saham,” imbuh Lanjar.

Sementara William merekomendasikan beli dengan level resistance Rp 3.000.

Sekadar informasi, Jumat lalu, harga saham EXCL berada di Rp 2.580 per saham. Harga saham emiten penghuni indeks Kompas100 ini menguat 30,30% sejak awal tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×