kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi saham emiten tambang emas dari analis berikut


Senin, 21 Juni 2021 / 18:34 WIB
Simak rekomendasi saham emiten tambang emas dari analis berikut
ILUSTRASI. Pekerja memasang pengaman lapisan dinding goa di tambang emas Cibaliung kecamatan Pandeglang, Serang. KONTAN/Muradi


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

Saat ini Okie masih mempertahankan rekomendasi buy pada MDKA dengan target harga Rp 2.920 dan beli saham ANTM dengan target harga Rp 2.650. 

Sementara Dessy merekomendasikan beli saham ANTM dengan target harga Rp 3.230 dan hold saham MDKA dengan target harga Rp 3.000.

IPO Archie dinilai atraktif

Khazanah saham emiten penambang emas bakal bertambah, seiring rencana PT Archi Indonesia yang akan melakukan initial public offering (IPO) dalam waktu dekat. 

Perusahaan tambang pure-play emas  ini akan melepas sebanyak-banyaknya 3,72 miliar saham baru atau setara 15% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun harga penawaran akhir ditetapkan sebesar Rp 750 per saham.

Baca Juga: Harga emas spot masih bergerak naik pagi ini menjadi US$ 1.773,05 per ons troi

Jika dihitung, dana segar yang didapat Archi minimal sebesar Rp 2,79 triliun dari aksi korporasi ini. 

Mengutip prospektus, sekitar 95% dari dana segar akan digunakan Archi Indonesia dan atau entitas anak untuk pembayaran sebagian pokok utang bank.

Kemudian, sisa dana akan digunakan perusahaan, PT Meares Soputan Mining (MSM) dan/atau PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) untuk pembiayaan kegiatan operasional dan modal kerja.

Dessy menilai, melihat historis kinerja pendapatan serta cadangan emas, Archi Indonesia berpotensi untuk meningkatkan kinerja ke depannya.

Mengutip prospektus, pendapatan Archi mengalami pertumbuhan setidaknya sejak 2018. Pada 2020, Archi mengantongi pendapatan senilai US$ 393.30 juta, naik 2,5% dari pendapatan pada 2019 sebesar US$ 383,69 juta.

Meski demikian, terdapat antisipasi flat growth seiring dana IPO yang mayoritas dialokasikan untuk membayar utang dan belanja modal dibandingkan ekspansi.

“Katalis positif datang dari valuasi Archi yang cukup atraktif dibandingkan peers-nya yang sudah listing,” sambung Dessy.

Selanjutnya: Archi Indonesia tinggal selangkah lagi melantai di bursa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×