Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Bagi investor yang tertarik mengoleksi emiten batubara, Catherina merekomendasikan untuk membeli saham dengan yield dividen paling tinggi serta punya tingkat kesadaran ESG yang juga tinggi. Dia menjadikan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebagai top pick emiten batubara dari MNC Sekuritas
Berikut masing-masing rekomendasi untuk saham sektor batubara:
1. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
ADRO merupakan salah satu saham emiten batubara dengan yield dividen yang paling tinggi dibanding peers, yakni 5%. Selain itu, ADRO juga punya tingkat ESG yang cukup baik dengan memiliki produk batubara enviro yang merupakan batubara dengan polutan sangat rendah. Selain itu, ADRO juga punya beragam diversifikasi bisnis dan turut serta dalam proyek gasifikasi. Tak hanya itu, ADRO juga punya potensi kenaikan pangsa ekspor sehingga diuntungkan dengan kenaikan harga batubara belakangan ini.
Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia merekomendasikan untuk beli saham ADRO dengan target harga Rp 1.450 per saham
Baca Juga: Harga batubara pecah rekor, simak rekomendasi saham berikut
2. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
PTBA juga menjadi salah satu emiten batubara yang punya diversifikasi bisnis cukup beragam, salah satunya adalah Dimethyl Ether (DME) sebagai substitusi Liquified Petroleum Gas (LPG) yang juga merupakan proyek gasifikasi. Selain itu, PTBA juga semakin serius untuk masuk ke sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) dan menjajaki manajemen karbon. Sementara dari bisnis batubara, PTBA juga mempunyai cadangan batubara yang melimpah dan sistem penambangan yang terintegrasi.
Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo merekomendasikan untuk beli saham PTBA dengan target harga Rp 3.400 per saham
Baca Juga: IHSG diproyeksi bergerak konsolidasi pada pekan depan, simak sentimen yang membayangi
3. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
ITMG yang akan mendapatkan keuntungan tertinggi dari kenaikan harga batubara belakangan ini seiring mereka memiliki proporsi ekspor tertinggi, yakni 80%-85% dari volume penjualan. Sementara itu, biaya produksi ITMG kemungkinan akan tetap stabil selama tahun ini karena penurunan nisbah (rasio) kupas dan volume produksi yang lebih tinggi. Adapun, untuk tahun ini ITMG memasang target produksi 17,7 juta ton-19,9 juta ton.
Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya merekomendasikan untuk beli saham ITMG dengan target harga Rp 16.550 per saham.
Baca Juga: Ingin Stabilkan Pasokan, China Siapkan Sanksi bagi Penimbun dan Spekulan Komoditas
4. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
Pada kuartal I-2021, BUMI membukukan pendapatan sebesar US$ 191,25 juta atau turun 25,67% secara yoy. Walau begitu, jika dilihat secara kuartalan, kinerja BUMI berhasil mengalami kenaikan 15%. Pada periode tersebut, BUMI berhasil mencatatkan volume produksi sebesar 19,5 juta ton. Adapun, pada tahun ini BUMI menargetkan bisa memproduksi batubara sebanyak 85 juta ton - 89 juta ton.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto merekomendasikan untuk wait and see saham BUMI dengan target harga Rp 68 per saham.
Baca Juga: Ekspor Impor Juni Cetak Rekor Tertinggi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News