Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi akuisisi yang berujung pada pergantian pemegang saham pengendali kembali terjadi. Terbaru adalah PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS) dan PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR).
Direktur Utama KMDS Hengky Wijaya mengungkapkan, pada 11 September 2024, PT Dima Investindo (DI) telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham dengan PT Miki Ojisan Indomitra (MOI) dan KMDS. Sehubungan dengan rencana transaksi pengambilalihan atas 440 juta saham milik MOI atau mewakili 55% modal dalam KMDS.
"Rencana pengambilalihan 55% saham tersebut dapat menyebabkan perubahan pengendalian atas Perseroan," ungkap Hengky dalam keterbukaan informasi, Kamis (12/9).
Beberapa hari sebelumnya, pengumuman serupa disampaikan manajemen FUTR. Direktur Utama FUTR Martha Rebecca menyatakan terdapat proses negosiasi antara PT Investasi Gemilang Maju (IGM) selaku calon penjual dan PT Hexa Prima Nusantara (HPN) sebagai calon pembeli untuk melakukan pengambilalihan mayoritas saham PT Digital Futurama Global (DFG), yang merupakan pemegang saham pengendali FUTR.
Negosiasi bertujuan untuk merumuskan transaksi jual-beli 99,99% dari modal ditempatkan dan disetor DFG. Setelah penyelesaian transaksi, HPN akan menjadi pengendali baru FUTR. Negosiasi dilakukan secara langsung antara IGM dan HPN pada 10 September 2024, dan telah menandatangani perjanjian pembelian saham bersyarat.
Baca Juga: Rekor Lagi! IHSG Naik 0,25% ke 7.831 Selasa (17/9), BRIS, MAPI, GOTO Top Gainers LQ45
Pelaku pasar sempat merespons positif rencana pergantian pemegang saham pengendali ini. Tercermin dari lonjakan harga saham KMDS yang melejit 23,89% pada Jumat (13/9). Saham KMDS berfluktuasi pada Selasa (17/9), meski masih ditutup menguat dengan kenaikan 5% ke level Rp 735 per saham.
Sementara harga FUTR anjlok 8,70% ke posisi Rp 63 per saham, mengakhiri tren menanjak dalam sebulan terakhir. Harga FUTR telah melejit dengan mengakumulasi kenaikan 293,75% dalam sebulan. Tapi sebagai catatan, saham FUTR masih berada di papan pemantauan khusus yang diperdagangkan dengan skema Full Call Auction (FCA).
Di sisi yang lain, sejumlah emiten juga telah mengalami pergantian pemegang saham pengendali pada tahun ini. Contoh yang paling menyita perhatian pasar adalah PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW) dan PT Green Power Group Tbk (LABA).
Keduanya bahkan berganti nama usai ganti pengendali. Sebelum diakuisisi oleh Grup Meratus, KARW bernama PT ICTSI Jasa Prima Tbk. Sementara LABA dulunya adalah PT Ladangbaja Murni Tbk sebelum PT Nev Stored Energy menjadi pengendali.
Harga saham KARW dan LABA pun meroket tinggi hingga ribuan persen. Akumulasi secara year to date, harga saham KARW meroket 5.520%, sementara LABA terbang 1.270%. Pada Selasa (17/9), harga KARW ambles 9,94% ke Rp 2.810 dan LABA naik 3,01% ke posisi Rp 685 per saham.
Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menyoroti pergantian pengendali dapat mengubah arah perusahaan. Kehadiran pemilik anyar biasanya membawa strategi baru, terlebih jika pengendali baru telah berpengalaman di industrinya, memiliki reputasi serta permodalan kuat untuk menggenjot ekspansi.
"Jadi signifikansi dampak perubahan kepemilikan akan tergantung dari tujuan akuisisi tersebut dan oleh siapa, karena ini menentukan masa depan perusahaan," kata Audi kepada Kontan.co.id, Selasa (17/9).
Founder & CEO Finvesol Consulting Fendi Susiyanto sepakat, posisi dan reputasi pengendali baru menjadi faktor krusial. Hal ini akan menentukan sejauh mana akan terjadi perubahan pada strategi bisnis dan prospek kinerja, sehingga bisa mengubah outlook emiten.
Baca Juga: Bank Asing Mulai Tinggalkan Pasar Domestik, OJK Angkat Bicara
Apalagi jika disertai dengan diversifikasi, bahkan perubahan fokus bisnis, yang akan ikut mengubah prospek pendapatan dan marjin laba. Kondisi ini kemudian bakal memengaruhi aspek fundamental hingga valuasi emiten tersebut.
"Jika pengendali baru memberikan support penuh terhadap pengembangan emiten, itu akan mendorong harga saham, karena ada prospek yang positif menurut persepsi investor," ujar Fendi.
Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengamini, pelaku pasar mesti mencermati rekam jejak pengendali baru, dan rencana bisnis yang akan dibawa untuk emiten tersebut. Kemudian, pertimbangkan kembali performa fundamental emiten setelah diakuisisi.
Sejumlah emiten memang mendapatkan respons positif dari pasar saat ada informasi pergantian pengendali, seperti yang terjadi pada KMDS dan FUTR. Namun, Hendra mengingatkan supaya investor tetap waspada, karena bisa jadi itu hanya reaksi terhadap sentimen berita, bukan atas penilaian jangka panjang.
Pasalnya, tidak semua pergantian pengendali akan berujung pada lonjakan harga yang signifikan seperti pada KARW dan LABA. "Tidak semua akan berakhir dengan cerita yang sama. Ini sangat tergantung pada seberapa baik manajemen baru bisa mengeksekusi strategi, membawa inovasi, efisiensi, atau ekspansi yang substansial," terang Hendra.
Audi turut mengingatkan agar investor berhati-hati, meski dalam jangka pendek ada potensi kenaikan harga saham akibat sentimen berganti pengendali. "Investor tetap harus merespons perubahaan dengan hati-hati, terlebih jika belum ada kejelasan rencana baru," tandas Audi.
Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto memberikan catatan serupa. Kenaikan harga saat awal pengumuman biasanya terdorong oleh ekspektasi pasar, bahwa dengan adanya perubahan pengendali maka akan ada perbaikan prospek kinerja pada emiten tersebut.
"Jadi sebenarnya masih cukup tinggi spekulasinya. Indikator lainnya adalah siapa sosok pengendali baru tersebut, kalau disukai pasar biasanya memang cepat direspon positif," kata William.
Bisa jadi, gerak naik harga saham KMDS dan FUTR akan bertahan. Tapi perlu diingat bahwa ada tingkat risiko yang juga tinggi. Apalagi seperti saham FUTR yang masih diperdagangkan dengan skema FCA.
"Risiko (di FCA) kalau sampai tiba-tiba turun susah exit-nya seperti yang terjadi di KARW. Jadi sekalipun sama-saham berstatus ganti pengendali, bukan berarti nasibnya pasti sama. Respons pasar bisa berbeda tergantung sudut pandangannya," terang William.
Sebagai informasi, KARW juga masuk ke dalam papan pemantauan khusus. Setelah melonjak tinggi, harga saham KARW sedang berbalik merosot, turun dalam sembilan perdagangan beruntun.
Selain KMDS, FUTR, KARW dan LABA, ada sederet emiten lain yang sebelumnya sudah berganti pengendali. Contohnya adalah PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Cardig Aero Services Tbk (CASS), PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) dan PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News