Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) pada tahun 2023 akan didukung oleh sejumlah sentimen positif. Analis Sinarmas Sekuritas Michael Filbery mengatakan, sentimen pertama terkait dengan adanya instruksi culling pada kuartal III-2023.
Kementerian Pertanian mulai menginstruksikan culling Day Old Chicken Parent Stock (DOC PS) sebanyak 2,5 juta ekor betina berumur 50-54 minggu yang dilakukan pada tanggal 24 Agustus-7 Oktober 2023. Hal ini diperkirakan akan mengurangi Day Old Chicken Final Stock (DOC FS) kumulatif sebanyak 70,8 juta ekor di bulan September-November 2023.
Artinya, pengurangan suplai DOC FS di culling keempat tahun ini lebih tinggi dari dua culling sebelumnya. Pada culling keempat, pengurangan suplai mencapai 10,1 juta DOC FS dalam tujuh minggu, sementara culling kedua sebanyak 9,6 juta DOC FS dalam tujuh minggu dan culling ketiga sebanyak 3,3 juta DOC FS dalam tiga minggu.
Dengan adanya instruksi penyesuaian suplai tersebut, Michael cukup yakin bahwa harga jual broiler CPIN dapat di atas Rp 20.000 per kilogram. "Alhasil, margin di segmen broiler masih bisa positif di semester 2 2023," kata Michael saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (30/8).
Pada kuartal II-2023, segmen broiler sebelumnya sudah mulai menunjukkan perbaikan dengan margin laba operasional naik menjadi 7%, dari minus 3,7% pada kuartal I-2023.
Baca Juga: Charoen Pokphand (CPIN) Menggenjot Ekspor Telur ke 5 Negara
Sentimen positif lainnya berasal dari kondisi makroekonomi Indonesia, yaitu pemulihan daya beli dan tingkat inflasi yang melandai. Terlebih lagi, belanja pemerintah di periode sebelum Pemilihan Umum seharusnya membuat daya beli masyarakat menengah ke bawah masih cukup solid hingga akhir tahun.
Michael berpendapat, kinerja keuangan CPIN lebih resilience dibandingkan kompetitor terdekatnya di sektor poultry. Per kuartal II-2023, kinerja top-line CPIN sudah naik 14% YoY atau 12% QoQ, mencerminkan kemampuan CPIN yang lebih baik dalam mengkapitalisasi perbaikan harga broiler dan DOC pada April-Juni 2023.
Kemudian, dari segi operasional, CPIN juga lebih unggul dalam hal margin. Margin operasional CPIN pada kuartal II-2023 naik ke 10%, dari 3% pada kuartal I-2023, sedangkan margin operasional PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) hanya 6% pada kuartal II-2023.
Untuk setahun penuh 2023, Michael optimistis CPIN dapat membukukan pertumbuhan top line 10% yoy, dari realisasi pendapatan 2022 yang sebesar Rp 56,87 triliun. Sementara untuk laba bersih, Michael masih konservatif dengan target laba bersih turun 11% yoy dari laba bersih tahun 2022 yang sebesar Rp 2,93 triliun.
Pasalnya, Michael mempertimbangankan tekanan biaya produksi yang masih cukup tinggi di kuartal ketiga sampai kuartal keempat 2023. Biaya bahan baku masih menjadi downside risk pada CPIN karena 50% bahan baku pada segmen pakan ternak harus dipenuhi dari jagung domestik.
Harga jagung tersebut berpotensi naik hingga akhir tahun karena ekspektasi cuaca yang lebih kering sehingga memperlambat periode awal penanaman jagung. Menurut Michael, kondisi yang menantang tersebut sudah mulai terlihat di kuartal II-2023 yang mana margin laba operasional segmen pakan ternak tertekan sekitar 3 ppt menjadi 21,3%.
Michael merekomendasikan add CPIN dengan target harga Rp 6.000 per saham. Pada perdagangan Rabu (30/8), harga CPIN turun 2,35% ke level Rp 5.200 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News