Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemilu 2024 akan berlangsung dalam dua pekan lagi. Adanya hajatan politik ini menjadi salah satu satu sentimen dalam pergerakan pasar di tahun 2024. Untuk itu, investor harus bisa melihat dampak yang ditimbulkan dari hajatan tersebut, terhadap pasar sebelum mengatur portofolio investasi di tahun ini.
CEO Pinnacle Investment Indonesia (PT Pinnacle Persada Investama) Guntur Putra mengatakan, di bulan Pemilu ini, investor bisa mengandalkan portofolio investasi jenis emas Antam karena tercatat mengalami kenaikan sebesar 1,24% secara month to month (MoM), sehingga dapat menjadi safe haven yang menarik di tengah ketidakpastian politik.
"Investor mungkin ingin mempertimbangkan alokasi pada emas sebagai lindung nilai terhadap potensi fluktuasi pasar," ujar Guntur kepada Kontan.co.id, Kamis (2/1).
Kendati demikian, pilihan portofolio investasi balik lagi tergantung dari tujuan investasi, profil risiko, dan jangka waktu berinvestasi dari masing-masing investor. Pasalnya, setiap asset class memiliki karakteristik risiko dan kinerja yang berbeda-beda di setiap kondisi pasar.
Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.201 Hari Ini (1/2), BBCA, TLKM, BBNI Paling Banyak Net Buy Asing
"Akan tetapi dengan kinerja positif pada sejumlah instrumen investasi selama bulan Januari 2024, investor mungkin ingin mempertimbangkan diversifikasi untuk portofolio investasi mereka sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi dari masing-masing investor, dan menurut saya emas Antam paling aman untuk diandalkan," kata Guntur.
Selain emas Antam, dia juga merekomendasikan investor untuk mengandalkan portofolio investasi dari obligasi pemerintah, karena jenis portofolio tersebut cukup stabil dan relatif aman. Menurut dia, dalam kondisi politik yang cenderung dinamis, obligasi pemerintah dapat memberikan keamanan dan tetap menghasilkan return yang konsisten.
"Obligasi pemerintah juga masih berpotensi upside di tahun 2024 ini, khususnya jika kita melihat tingkat suku bunga the Fed yang berpotensi turun di tahun ini, dan secara tidak langsung dengan yield turun , harga obligasi akan berpotensi naik," kata dia.
Namun demikian, dia mengatakan bahwa yang paling penting, keputusan investasi harus selalu disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing investor. Sedangkan terkait target harga akan sangat tergantung pada perkembangan pasar dan berbagai faktor lainnya yang dapat memengaruhi harga aset tersebut.
Baca Juga: Segmen Residensial, Hotel dan Ritel Diproyeksi Lanjutkan Pertumbuhan Tahun Ini
"Sehingga saya belum bisa melihat harga emas Antam atau pun obligasi pemerintah," ujarnya.
Selaras dengan hal ini, Pengamat Komoditas dan Founder Traderindo.com, Wahyu Tribowo Laksono juga mengatakan, portofolio investasi yang paling menarik atau yang bisa diandalkan investor pada bulan Pemilu ini adalah emas Antam karena mempunyai jaminan keamanan, dan potensial gain-nya cukup signifikan.
Harga emas masih berpotensi menguat didukung dengan adanya kebijakan pivot Fed, bahkan potensi pemangkasan suku bunga di akhir tahun 2024. "Pelemahan rupiah dan penguatan tipis dolar AS sangat potensial memicu emas Antam," ujar Wahyu kepada Kontan.co.id, Kamis (1/2).
Wahyu pun menargetkan harga emas Antam berkisar Rp 1.000.000-Rp 1.250.000 per gram, dan konsolidasi di kisaran Rp 1.130.000-Rp 1.140.000 per gram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News