Reporter: Issa Almawadi |
JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan target harga saham PT Modernland Realty Tbk (MDLN) bisa berada pada level Rp 1.040–Rp 1.220 per saham. Rencana ekspansi MDLN untuk memperbesar cadangan lahan (land bank) menjadi salah satu alasan Pefindo menetapkan target harga tersebut. Sedangkan hari ini, harga saham MDLN naik 3,33% ke Rp 930.
Dalam risetnya yang terbit Selasa (19/3), Pefindo menulis bahwa MDLN berencana menambah 1.000 ha lahan di Kawasan Industri Cikande. MDLN juga akan mendirikan Bekasi Industrial Estate and Residential sebagai langkah awal untuk lebih mendalami bisnis kawasan industri.
Menurut Pefindo, MDLN memiliki kapasitas keuangan untuk ekspansi tersebut. Sebab, MDLN akan menuai Rp 3,4 triliun dari penjualan 170 ha land bank kepada PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI). "Selain itu, MDLN juga telah menerbitkan obligasi di akhir tahun 2012 sebesar Rp 500 miliar sebagai sumber dana lainnya," tulis Pefindo.
MDLN juga akan meraup pendapatan berulang yang baru dari Novotel Gajah Mada Hotel berikut area komersial yang baru saja dioperasikan. "Dengan 235 kamar hotel untuk disewa dan 5.930 leaseable area, kami estimasikan kedua properti tersebut akan memberikan MDLN pendapatan tambahan Rp 45,5 miliar di tahun ini," tambah Pefindo.
Pertimbangan lain Pefindo adalah pendapatan MDLN yang melompat 100% menjadi Rp 1,01 triliun di tahun lalu. Pefindo menilai, lonjakan pendapatan ini berasal dari penjualan lahan dikembangkan di Kota Modern dan Kawasan Industri Cikande.
MDLN juga membukukan kenaikan laba hingga 251,39% di sepanjang 2012. Pada periode tersebut, laba MDLN mencapai Rp 260,52 miliar dari posisi sebelumnya Rp 74,14 miliar.
"Pada tahun ini, kami memperkirakan bahwa pendapatan MDLN akan naik secara signifikan sebagai akibat dari penjualan land bank di Modern Gateway, atau akan mencapai Rp 2,21 triliun," terang Pefindo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
