kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   11.000   0,58%
  • USD/IDR 16.358   57,00   0,35%
  • IDX 7.287   95,00   1,32%
  • KOMPAS100 1.038   11,82   1,15%
  • LQ45 788   8,41   1,08%
  • ISSI 242   4,64   1,96%
  • IDX30 408   5,59   1,39%
  • IDXHIDIV20 466   2,70   0,58%
  • IDX80 117   1,36   1,18%
  • IDXV30 118   0,01   0,01%
  • IDXQ30 130   1,58   1,23%

Simak rekomendasi para analis untuk saham BBTN


Senin, 08 Juni 2020 / 20:20 WIB
Simak rekomendasi para analis untuk saham BBTN
ILUSTRASI. Suasana di Menara BTN, Jakarta, Senin (23/10). Bank BTN mencatatkan perolehan laba bersih senilai Rp2 triliun atau naik 24% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp1,62 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian laba bersih Bank BTN pada


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) terus diburu investor. Pada penutupan perdagangan Senin (8/6) saham BBTN melonjak 11,37% ke level Rp 1.175. Transaksi saham BBTN juga cukup besar dengan volume perdagangan mencapai 3,4 juta lembar saham dengan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp 400 miliar.

Jika dihitung sejak penutupan pada 29 Mei 2020 yang kala itu harga saham BBTN sekitar Rp 760, maka saham emiten bank yang fokus pada pembiayaan perumahan tersebut telah naik sekitar 54% hingga saat ini.

Analis Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja menargetkan harga saham BBTN bisa mencapai Rp 1.350. Hal ini didukung oleh kinerja bisnis BTN, khususnya di segmen KPR Subsidi masih terus tumbuh.

Baca Juga: Pengamat pasar modal: Tapera beri respon positif bagi saham BTN

Terlebih karena adanya tambahan kuota dari Subsidi Selisih Bunga sebagai salah satu kebijakan ekonomi Pemerintah di tengah pandemic Covid-19. “Penambahan ini akan membantu net interest margin (NIM) BBTN lebih baik,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Senin (8/6).

Analis Ciptadana Securities Erni Marsella Siahaan mengungkapkan, saham BBTN masih layak dikoleksi karena potensi peningkatan NIM atau margin bunga bersih pada semester kedua tahun ini.

“BBTN akan meraih tambahan likuiditas karena pelonggaran Giro Wajib Minimum (GWM) sehingga NIM bisa naik dengan cost of fund yang makin rendah karena tambahan kuota dari skema Subsidi Selisih Bunga (SSB),” papar Eni di laporan risetnya.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×