Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan Joko Widodo-Maruf Amin unggul dalam Pilpres 2019, Selasa dini hari (21/5). Hal ini pun langsung direspons positif pasar di hari itu juga.
Meski setelahnya ada aksi damai 22 Mei 2019, setidaknya momentum ini dinilai waktu yang tepat bagi investor untuk masuk ke pasar saham. Sejumlah analis pun, merekomendasikan saham-saham apa yang menarik untuk lima tahun ke depan.
Analis Jasa Utama Capital Chris Apriliony mengatakan, saham yang menarik ke depan adalah saham-saham yang erat kaitannya dengan fokus pemerintahan. Chris menilai dari fokus pembangunan di sektor konstruksi masih menjadi primadona. "Tentu akan ada angin segar karena pembangunan akan berlanjut," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (23/5).
Menurut dia, saham WIKA (anggota indeks Kompas100) bisa menjadi pilihan. Alasannya emiten plat merah ini lebih stabil dibandingkan yang lain. Belum lagi dari sisi diversifikasi proyek yang diterima lebih merata perbandingannya antara swasta dan BUMN, sehingga tidak hanya terlalu besar risikonya.
Kemudian sektor kelautan juga seharusnya berdampak positif untuk lima tahun ke depan seperti emiten perkapalan MBSS, SOCI, dan BULL. "Sebab laut masih akan diterapkan akan berimbas positif kepada sektor perkapalan," tambah Chris.
Kemudian, sektor lain tentu keuangan (finance) karena akan ada kepastian arah perekonomian iIndonesia. Sehingga asing bisa kembali masuk ke pasar saham. "Untuk keuangan saya rekomendasikan saham BBCA (anggota indeks Kompas100)," lanjut Chris.
Tak ketinggalan, sektor telekomunikasi juga menarik pilihan sejalan dengan proyek infrastruktur langit yang di persiapkan. "Ke depannya seluruh daerah di Indonesia sudah bisa menikmati paket data, hal ini akan berimbas positif bagi provider telekomunikasi TLKM (anggota indeks Kompas100), menarik untuk melakukan akumulasi beli," jelas dia.
Menurut dia, TLKM akan lebih diuntungkan karena jaringan satelit TLKM sudah di luncurkan sejak tahun lalu untuk mempersiapkan infrastruktur langit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News