kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi analis untuk saham emiten rental kendaraan berikut ini


Rabu, 27 Januari 2021 / 18:00 WIB
Simak rekomendasi analis untuk saham emiten rental kendaraan berikut ini
ILUSTRASI. Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang memiliki bisnis penyewaan kendaraan berharap kinerja dari lini bisnis ini membaik pada tahun 2021, salah satunya PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA).

Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto mengungkapkan, bisnis penyewaan mobil diproyeksikan akan tetap tumbuh moderat. 

"Hal ini mengingat perekonomian kita masih banyak ketidakpastian, tetapi dengan dimulai vaksinasi akan mulai bergerak walaupun perlahan," ungkap dia.

Lebih lanjut Prodjo menjelaskan bahwa proyeksi pendapatan dari divisi rental menyumbang sekitar Rp 2 triliun hingga Rp 2,2 triliun atau sekitar 55%-60% dari total bisnis ASSA. 

Guna memaksimalkan kinerja, ASSA juga terus meremajakan armadanya. Emiten ini berencana membeli kendaraan baru antara 4.000-5.000 unit. Dengan demikian, total armada akan berjumlah sekitar 27.000-28.000 unit. 

Adapun dana untuk peremajaan kendaraan diperkirakan antara Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun.

Baca Juga: Blue Bird (BIRD) fokus optimalkan armada yang ada pada tahun ini

Prodjo menambahkan, sejauh ini penyewa yang menjadi pelanggan tetap merupakan dari korporasi. 

"Tarif sewa disesuaikan dengan harga kendaraan, tipe kendaraan, wilayah, dan keadaan lapangan medan atas pemakaian kendaraan," imbuh dia.

Selain itu, PT Blue Bird Tbk (BIRD) juga mencatat perbaikan kinerja dari segmen penyewaan kendaraan. Head of Investor Relations BIRD, Michael Tene menuturkan, bisnis sewa kendaraan mengalami perbaikan yang cukup kuat. 
Adapun bisnis penyewaan kendaraan dibagi menjadi dua segmen yakni rental harian dan kontrak jangka panjang.

Michael bilang, untuk segmen rental harian sangat terpengaruh oleh adanya pandemic Covid-19 seiring melemahnya industri pariwisata dan berkurangnya business trips.

“Tapi seiring dengan peningkatan jumlah masyarakat yang melakukan penerbangan, segmen ini juga mulai menunjukkan recovery yang kuat,” ungkapnya ketika dihubungi Kontan, Rabu (27/1).

Sementara dari segmen rental kontrak, BIRD tidak mengalami pelemahan yang signifikan sebagai akibat dari pandemic Covid-19. Hanya saja, emiten ini melakukan penyesuaian target market seperti lebih banyak menyasar manufacturing dan FMCG.

Pihaknya melihat peluang tumbuh yang cukup besar di tahun ini untuk segmen rental kontrak jangka panjang. Sayangnya, ia belum dapat menyebutkan target kontrak yang diincar pada 2021.

Meski demikian, Michael menjelaskan BIRD tidak melakukan penambahan armada pada tahun ini. 

“Peremajaan ada, tapi bukan penambahan armada. Kami ingin agar operasi armada yang saat ini ada bisa lebih optimal dan efektif dengan support teknologi,” terangnya.

Sebagai informasi, sekarang ini BIRD memiliki jumlah armada sekitar 28.000 dari seluruuh segmen meliputi taksi, rental, dan bus. Sementara untuk armada rental ada sebanyak 5.000 unit.

Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) memprediksi bisnis sewa kendaraan tumbuh moderat

Sementara itu, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 600 miliar hingga Rp 700 miliar pada tahun ini. Sumber pendanaan untuk capex tahun depan akan mengandalkan kas internal dan pinjaman dari perbankan.

GM Corporate Communication & Sustainability MPMX Natalia Lusnita mengungkapkan, perusahaan ini akan menggunakan sebagian besar belanja modal untuk kegiatan rutin pembelian unit kendaraan baru. Hanya saja ia belum dapat menyebutkan detail mengenai jumlah penambahan armada baru tersebut. 

“Kami akan mengalokasikan sebagian besar belanja modal untuk pembelian unit kendaraan baru kegiatan usaha rental MPMRent,” katanya, belum lama ini.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai, prospek bisnis emiten rental kendaraan cukup baik sejalan dengan adanya pemulihan ekonomi. Sehingga hal tersebut berpeluang untuk memulihkan kinerja emiten.

Adapun tantangannya datang dari dinamika pandemi Covid-19, kenaikan jumlah kasus positif Covid-19 dapat menjadi katalis negatif untuk sektor tersebut. 

Nafan memberikan rekomendasi hold saham ASSA dengan target harga Rp 845, hold MPMX dengan target harga Rp 540, hold IMJS dengan target harga Rp 358 per saham, dan hold BIRD dengan target harga Rp 1.445.

Selanjutnya: Fokus tambah kendaraan, Adi Sarana (ASSA) siapkan capex sebesar Rp 1,5 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×