kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi analis terhadap saham-saham emiten startup


Jumat, 12 Juli 2019 / 17:57 WIB
Simak rekomendasi analis terhadap saham-saham emiten startup


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di sektor teknologi startup hari ini bertambah dengan bergabungnya PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT) ke pasar modal. Sebelumnya sudah ada beberapa emiten di sektor ini yang juga melantai. Namun sejumlah analis menyarankan investor untuk berhati-hati sebelum masuk ke saham-saham ini.

Menilik kinerja saham ketiga emiten ini beragam, ada yang naik dan minus dalam sepekan. Misalnya saja PT Kioson Komersial Indonesia Tbk (KIOS) mencatatkan kinerja minus 7,14% selama sepekan, begitu juga dengan kinerjanya year to date (ytd) minus hingga 75%.

Lalu PT M Cash Tbk (MCAS) selama sepekan kinerjanya naik 2,56% dan dari Januari hingga saat ini kinerjanya juga naik 12,46%. Terakhir PT NFC (NFCX) selama sepekan kinerjanya minus 8,40% dan sejak awal tahun kinerjanya naik 5,26%.

Analis Creative Trading Sekuritas Argha J Karo Karo menjelaskan saham emiten teknologi khususnya start up masih belum menarik.

“Sebab bukan berarti sektornya bagus dan potensi pasarnya luas berarti emitennya juga menarik,” jelasnya saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (12/7).

Menurut Argha, banyak emiten teknologi startup yang melantai di bursa masih meragukan. Sebabnya persaingan sengit inovasi teknologi memaksa emiten dengan modal kecil ini harus terus bakar uang agar bisa mengikuti sengitnya persaingan.

Argha bilang peluang risiko rugi juga besar bagi emiten dengan kapitalisasi pasar yang kecil dan modal yang tidak seberapa. Jadi menurutnya saham-saham di sektor ini kalau bukan pemain besar yang terkenal produknya belum direkomendasikan ke investor.

Kendati demikian, Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas menilai prospek emiten teknologi startup ke depannya masih bagus. Mengingat ke depannya semua kegiatan sehari-hari akan beralih dari offline ke online,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (12/7).

Menurut Sukarno valuasi saham KIOS yang menurun masih wajar karena dari segi valuasi sudah tergolong mahal. Price Earning Ratio (PER) nya berada di 81,35 kali jauh di di atas rata-rata industri yakni di 34,25 kali dan PBV berada di 4,28 kali.

Sedangkan saham MCAS dan NFCX dari segi PER masih di bawah rata-rata yakni PER MCAS 22,01 kali dan NFCX 29,63 kali. Adapun Price Book Value (PBV) kedua emiten ini juga masih di harga wajarnya sekarang.

Sukarno menyarankan strategi investasi untuk ketiga emiten ini sebaiknya jangka panjang karena prospek ke depannya juga bagus. Surkano merekomendasikan hold untuk saham-saham startup ini hingga target harga saham NFCX di Rp 2.700 dan hold MCAS di target harga Rp 3.890.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×