Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tertekan pada tahun lalu. Emiten pelat merah ini mencatat penurunan laba dan pendapatan bersih sepanjang 2019.
Konstituen Indeks Kompas100 ini membukukan pendapatan US$ 3,84 miliar atau turun tipis 0,55% dibandingkan pendapatan PGAS pada 2018 yang mencapai US$ 3,87 miliar.
Meski pendapatan turun tipis, laba bersih PGAS merosot tajam dalam. Per 31 Desember 2019, PGAS hanya membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$ 67,58 juta atau turun 77,8% dari realisasi laba bersih tahun2018 yang mencapai US$ 304,99 juta.
Baca Juga: Perusahaan Gas Negara (PGAS) terus menggenjot pembangunan Terminal LNG Teluk Lamong
Namun, dari sisi kinerja operasional, emiten yang juga dikenal dengan nama PGN ini berhasil mencatatkan pertumbuhan positif. Sekretaris Perusahaan Gas Negara Rachmat Hutama mengatakan emiten pelat merah ini berhasil mempertahankan total penyaluran gas bumi sebesar 3.036 BBTUD pada tahun lalu.
Capaian ini terdiri atas volume distribusi sebesar 990 billion british thermal unit per day (BBTUD) atau tumbuh 3% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan volume distribusi disumbang oleh peningkatan konsumsi gas dari sektor kelistrikan dan sektor industri kimia. Sementara itu, volume transmisi gas bumi pada tahun 2019 tercatat sebesar 2.046 BBTUD.
Sepanjang 2019 pula, PGAS berhasil menambah infrastruktur gas bumi sepanjang 253 km, sehingga total jaringan pipa yang telah dibangun dan dikelola mencapai 10.169 km. Hal ini mencerminkan bahwa lebih dari 98% jaringan pipa gas bumi di Indonesia dikelola dan diusahakan oleh PGAS.
Baca Juga: Kinerja loyo, laba bersih PGAS tahun 2019 anjlok 77,8%
PGAS telah melayani lebih dari 397.400 pelanggan dari berbagai segmen seperti kelistrikan, industri pupuk, UMKM, transportasi, hingga rumah tangga. "Sebagai perusahaan negara, komitmen kami adalah menyebarluaskan pemanfaatan gas bumi ke berbagai wilayah di Indonesia. Dalam situasi ekonomi yang sangat dinamis sepanjang 2019, PGN tetap menjalankan komitmennya itu dan membuka segmen-segmen pelanggan baru di daerah," jelas Rachmat, hari ini.
Emiten penghuni Indeks Kompas100 ini akan terus membangun berbagai infrastruktur gas guna mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi domestik yang produksi dan cadangannya terus bertambah.
Adapun upaya yang telah dilakukan PGAS antara lain membangun jaringan pipa distribusi sepanjang 500 km, pipa transmisi sepanjang 528 km, tujuh Liquified Natural Gas (LNG) filling station untuk truk/kapal, lima Floating Storage Regasification Unit (FSRU), 3,59 juta sambungan rumah tangga, dan 17 LNG guna memasok kebutuhan berbagai segmen konsumen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News