Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) di tahun 2019 kurang menggairahkan. Buktinya, tahun lalu Emiten pelat merah ini tercatat mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, sepanjang tahun 2019 silam, pendapatan PGAS sebesar US$ 3,84 miliar atau turun tipis 0,55%. Di tahun sebelumnya, pendapatan PGAS capai US$ 3,87 miliar.
Meski pendapatan turun tipis, namun laba bersih perusahaan mengalami koreksi cukup dalam. Per 31 Desember 2019, PGAS hanya membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar US$ 67,58 juta. Jumlah ini anjlok 77,8% dari realisasi laba bersih di tahun 2018 yang mencapai US$ 304,99 juta.
Baca Juga: Ini tanggapan PGN soal harga gas US$ 6 per mmbtu yang diterapkan per 1 April
Di satu sisi, beberapa pos beban emiten yang juga sering disebut PGN ini mengalami kenaikan. Beban pokok pendapatan misalnya, naik 2,3% menjadi US$ 2,62 miliar. Beban distribusi dan transmisi juga terkerek tipis 0,31% menjadi US$ 439,14juta.
Beban umum dan administrasi pun terangkat menjadi US$ 269,78 juta sementara Beban lain-lain turun menjadi US$ 34,19 juta.
Adapun laba per saham PGAS merosot menjadi US$ 0.003 dari sebelumnya US$ 0.013 di tahun 2018.
Per 31 Desember 2019, jumlah aset emiten pelat merah ini mencapai US$ 7,37 miliar. Jumlah ini terdiri atas liabilitas senilai US$ 4,13 miliar dan ekuitas mencapai Rp 3,23 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News