Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah di pasar spot ditutup pada level Rp 15.553 per dolar Amerika Serikat (AS), menguat 0,14% di akhir perdagangan Kamis (23/11). Rupiah pun masih diprediksi lanjut menguat pada perdagangan Jumat (24/11).
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, penguatan rupiah didorong pelemahan dolar AS karena ada aksi profit taking.
"Selain itu juga didukung oleh keputusan BI yang mempertahankan suku bunga dalam upaya menjaga stabilitas rupiah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (22/11).
Untuk Jumat (24/11), Lukman menilai rupiah masih berpotensi lanjut menguat yang didorong faktor eksternal, khususnya AS. Sebab, investor akan mencermati data PMI AS yang diekspektasikan melemah. PMI AS diperkirakan akan terkontraksi di angka 49,8 dibandingkan bulan lalu yang berada di level 50.
Baca Juga: Rupiah Spot Menguat 0,14% ke Rp 15.553 Per Dolar AS Pada Kamis (23/11)
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, sebagian besar pedagang bertaruh bahwa The Fed telah selesai menaikkan suku bunga, yang pada gilirannya membuat perdagangan dolar mendekati posisi terendah dalam tiga bulan. Tren ini memberikan dukungan terhadap mata uang Asia minggu ini.
Selain itu, pasar juga mengamati langkah-langkah stimulus lebih lanjut dari pemerintah karena Beijing terlihat mempersiapkan lebih banyak dukungan moneter untuk sektor properti yang sedang terpuruk.
"Fokus saat ini juga tertuju pada data indeks manajer pembelian China untuk bulan November untuk mendapatkan lebih banyak isyarat mengenai perekonomian setelah serangkaian pembacaan yang lemah pada bulan Oktober," paparnya.
Oleh sebab itu, Ibrahim memperkirakan rupiah akan menguat di rentang Rp 15.520 - Rp 15.600 per dolar AS untuk hari ini.
Sementara Lukman memproyeksikan rupiah akan berada di kisaran Rp 15.500 - Rp 15.600 per dolar AS pada hari ini..
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News