Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi pertama hari ini, Rabu (28/8) ditutup longsro 2,8,% menjadi 3.856,4. Aksi jual yang terjadi di sesi I membuat IHSG sulit bangkit meninggalkan zona merah.
Untuk sesi II, analis yang dihubungi KONTAN menilai, IHSG masih dibayangi tekanan, karena sentimen rencana serangan militer Amerika Serikat (AS) ke Suriah masih mengemuka. Hal ini disampaikan oleh Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities di Jakarta, Rabu (28/8).
Menurut Reza, isu Suriah akan menjadi pertimbangan bagi investor bursa. Maklum, jika AS memutuskan menyerang Suriah, maka negara Paman Sam itu setidaknya membutuhkan dana banyak.
Di sisi lain, kata Reza, AS saat ini berjuang meningkatkan pertumbuhan ekonomi, agar keluar dari krisis ekonomi yang melilitnya.
Maka itulah, Reza memprediksi, pelemahan IHSG berlanjut sampai ke sesi II ini."Prediksi saya ke level support di 3.843 - 3.850 dan level resistence-nya 3.865 - 3.870," ujarnya ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (28/8).
Kondisi ini juga diakui Edwin Sembayang, analis dari PT MNC Securities. Menurutnya, sentimen terhadap Suriah bisa membuat negatif IHSG sesi II. Akan tetapi, Edwin menilai, IHSG masih memiliki sentimen positif.
Sentimen positif itu datang dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mempermudah buyback saham Badan Usaha Milik negara (BUMN) di pasar modal. "Kalau itu (buyback) dilakukan, bisa ada perbaikan dalam beberapa hari ke depan," ungkap Edwin.
Dibandingkan Reza, Edwin Ia optimistis dalam memandang sesi kedua ini, dia memproyeksikan level support IHSG berada di angka 3.800 dan level resistance 4.060.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News