kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Simak Proyeksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas, Rabu (7/12)


Rabu, 07 Desember 2022 / 08:50 WIB
Simak Proyeksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas, Rabu (7/12)
ILUSTRASI. Untuk hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed dalam kisaran 6.846?7.016.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada perdagangan Selasa (6/12) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 1,36% atau 94,75 poin di level 6.892,57. Untuk hari ini IHSG diprediksi bergerak mixed dalam kisaran 6.846–7.016.

Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani mengatakan, Indonesia Investment Authority (INA) menandatangani Kesepakatan Kerangka Kerja Investasi dengan Investment Fund For Developing Countries (IFU) dari Kerajaan Denmark. Itu untuk peluang investasi transisi energi hijau dan juga pembangunan sosial inklusif.

Sementara itu, Kementerian Keuangan merilis penerimaan PPN dan dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) hingga Oktober 2022 tercatat Rp 569,7 triliun atau setara dengan 89,2% dari target pemerintah sebesar Rp 638,67 triliun.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham INCO, ADRO, MYOR, WOOD, dan ERAA dari BRI Danareksa Hari Ini

Dari mancanegara, Reserve Bank of Australia (RBA) kembali menaikkan suku bunga acuan Cash Rate sebesar 25 bps menjadi 3,1%, level tertingginya dalam 10 tahun. Neraca Berjalan Australia (Current Account) kuartal ketiga 2022 tercatat defisit untuk pertama kalinya dalam 3 tahun terakhir, seiring dengan lonjakan impor akibat tingginya permintaan domestik.

Australia melaporkan defisit sebesar AUD2,3 miliar atau US$1,54 miliar pada kuartal ketiga 2022. Menurun dari kuartal sebelumnya yang masih tercatat surplus AUD 14,7 miliar. Sementara itu, Indeks Harga Konsumen Filipina naik ke level 8,0% YoY pada periode November 2022, lebih tinggi dibanding periode sebelumnya yang tercatat 7,7% YoY.

Baca Juga: Harga Turun Tajam, Singapura Tadah Saham GOTO, Investor Ritel Sebaiknya Beli / Jual?

Saham-saham pilihan Ajaib Sekuritas:

1. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)

ADRO mencoba untuk rebound dari fase bearish jangka pendek, berpotensi membentuk pola morning star, serta Indikator MACD bar histogram berada pada level positif.

ADRO melalui anak usahanya PT Adaro Power dan Total Eren berhasil memenangkan tender pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di kawasan Tanah Laut, Kalimantan Selatan. PLTB berkapasitas 70 MW serta memiliki sistem penyimpanan energi baterai sebesar 10 MWh. Proyek ini diproyeksikan menyediakan pasokan listrik dengan sistem interkoneksi di Kalimantan pada tahun 2024.

Rekomendasi: Buy Rp 3.810
Target harga: Rp 3.930
Stop loss: Rp 3.700

Baca Juga: Rekomendasi Saham dari Kiwoom Sekuritas, Rabu (7/12): AGII, BTPS, INTP, MPMX

2. PT Arkora Hydro Tbk (ARKO)

ARKO bergerak bullish jangka pendek, berhasil tutup di atas MA-5 dan MA-20. Terdapat pola bullish engulfing serta stochastic oscillator golden cross di area netral dan berpotensi melanjutkan penguatan.

Emiten di sektor EBT, ARKO per September 2022 berhasil membukukan pendapatan Rp187,78 miliar atau melesat 24,67% YoY. Sejalan dengan itu, laba bersih ARKO juga terkerek naik 19,5% YoY menjadi Rp42,47 miliar dari Rp35,54 di periode sebelumnya. Adapun UNTR resmi memiliki 31,49% saham ARKO untuk menambah portofolio investasi pada bisnis berkelanjutan.

Rekomendasi: Buy Rp 680
Target harga: Rp 705
Stop loss: Rp 650

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham dari Jasa Utama Capital (7/12), IHSG Berpotensi Melemah

3. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)

BBRI bergerak uptrend, berpotensi membentuk pola morning star dan rebound dari bearish jangka pendek. MACD bar histogram di level positif dan MACD line di atas centerline.

Kinerja BBRI hingga Oktober 2022 mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit 8,6% YoY yang membuat Net Interest Income (NII) meningkat 7,1% YoY. Adapun Net Interest Margin (NIM) BBRI di level 7,3% (lebih tinggi dibandingkan peers).

Rekomendasi: Buy Rp 4.860
Target harga: Rp 5.000
Stop loss: Rp 4.750

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×