Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir dan melorot 0,47% ke level 6.961,79 pada Selasa (21/11).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memprediksi, IHSG pada Rabu (22/11), masih akan melanjutkan koreksi. Pergerakan IHSG akan dipengaruhi pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
"IHSG akan dipengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang hari ini bergerak melemah dan investor akan menanti risalah dari The Fed pada esok hari," kata Herditya kepada Kontan.co.id, Selasa (21/11).
Sementara, Equity Research Analyst Alrich Paskalis Tambolang menyebut, IHSG yang terkoreksi pada Selasa (21/11), sudah sesuai perkiraannya, pasca kembali menguji level psikologis 7.000. Bersamaan dengan koreksi tersebut, secara teknikal, Stochastic RSI membentuk death cross pada overbought area.
"Untuk Rabu (22/11), terdapat kemungkinan IHSG akan merefleksikan respon pasar terhadap risalah FOMC The Fed yang akan rilis dini hari," kata Alrich kepada Kontan.co.id, Selasa (21/11).
Bila ada konfirmasi petunjuk bahwa The Fed akan menahan suku bunga acuan dalam FOMC Desember 2023 dapat membatasi potensi koreksi lanjutan IHSG pada Rabu (22/11).
Baca Juga: IHSG Turun 0,47% ke 6.961, BUKA, ADRO, MDKA Top Gainers LQ45, Selasa (21/11)
Selain itu, pasar juga menanti hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang akan diumumkan pada 23 November 2023. BI diyakini akan menahan suku bunga acuan di 6%.
Herditya memproyeksikan, IHSG akan bergerak dengan rentang 6.940-6.970 pada Rabu (22/11).
Secara teknikal, Herditya merekomendasikan saham PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dengan target harga Rp 640-660 per saham, PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan target harga Rp 2.500-2.600 per saham, dan PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) dengan target harga Rp 244-260 per saham.
Sementara, Alrich menyarankan investor untuk mencermati peluang buy on support pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Indosat Tbk (ISAT), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP). Lalu, trading buy saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News