Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menggandeng sejumlah perusahaan BUMN untuk menyukseskan program makan bergizi gratis yang diusung Presiden Prabowo Subianto.
Dari delapan BUMN yang terlibat, lima di antaranya merupakan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI): PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Baca Juga: Ditunjuk untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Begini Tanggapan PGAS
Menteri BUMN Erick Thohir merinci peran setiap perusahaan tersebut dalam keterangan tertanggal 8 November 2024.
1. BBRI, BBNI, dan BMRI: Menyediakan skema pinjaman bagi pemasok bahan makanan untuk menjamin pasokan bahan baku.
2. Telkomsel (TLKM): Membangun ekosistem digital seperti aplikasi PeduliLindungi guna meningkatkan transparansi dan efisiensi program.
3. PLN: Menyiapkan infrastruktur listrik untuk mendukung satuan pelayanan gizi hingga desa-desa.
4. PGAS: Menyediakan jaringan gas bumi untuk sumber energi memasak makanan bergizi.
5. ID Survey: Mendukung sertifikasi halal dan standar dapur untuk penyedia makanan.
“Keterlibatan BUMN memastikan aksesibilitas dan efisiensi program ini berjalan baik, termasuk penghematan anggaran,” ujar Erick dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Pergerakan IHSG Diproyeksi Terbatas, Cek Saham Rekomendasi Analis, Selasa (19/11)
Corporate Secretary PGAS Fajriyah Usman mengatakan, PGAS mendukung penuh program ini melalui pengalaman dalam menyediakan gas bumi di 17 provinsi.
“Dukungan kami diperuntukkan sebagai sumber energi bersih bagi satuan pelayanan gizi. Ini juga selaras dengan program swasembada energi pemerintah,” ujarnya kepada Kontan.co.id.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai, program ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dimandatkan kepada BUMN.
“Keterlibatan ini tidak hanya mendukung program pemerintah tetapi juga menjaga kinerja keuangan emiten jangka panjang,” katanya.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham ULTJ, SSIA, dan MYOR Untuk Selasa (19/11)
Ia mencatat, laba bersih beberapa emiten perbankan BUMN hingga kuartal III 2024 masih tumbuh solid:
- BMRI: Rp 42 triliun (+7,56% YoY), saham naik 4,55% YTD.
- PGAS: US$ 263,38 juta (+32,69% YoY), saham naik 29,65% YTD.
- BBRI: Rp 45,36 triliun (+2,59% YoY), namun saham turun 24,02% YTD.
- BBNI: Rp 16,3 triliun (+3,5% YoY), saham turun 9,4% YTD.
- TLKM: Rp 32,45 triliun (-7,24% YoY), saham anjlok 34,43% YTD.
Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.134 pada Senin (18/11), Jual Bersih Asing Hampir Rp 1 Triliun
Namun, menurutnya, tekanan pada TLKM berasal dari kerugian investasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), meskipun fundamentalnya tetap solid.
Head of Research Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas menyebut tantangan utama program ini adalah koordinasi, logistik, dan kualitas makanan.
“BBRI, BBNI, dan BMRI krusial dalam penyediaan pendanaan dan pengelolaan keuangan program. Sementara TLKM mendukung teknologi untuk manajemen data penerima manfaat,” jelas Sukarno.
Peran PGAS dinilai penting untuk menyediakan energi memasak, terutama di daerah yang belum terjangkau jaringan gas.
Rekomendasi Saham
Mengenai prospek saham, Nafan merekomendasikan accumulative buy untuk BBNI (Rp 5.250), BBRI (Rp 4.860), BMRI (Rp 6.525), dan TLKM (Rp 2.750).
Senada, Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Fath Aliansyah merekomendasikan buy saham perbankan BUMN, terutama BBRI (Rp 5.400), BBNI (Rp 6.100), dan BMRI (Rp 8.000).
“Investor disarankan membeli secara bertahap, terutama pada saham bluechip yang terkoreksi,” tutur Fath.
Selanjutnya: Pemerintah Bebaskan PPnBM Impor Mobil Listrik, Begini Pengaruhnya bagi Pasar Otomotif
Menarik Dibaca: Universitas Ciputra Ajak Mahasiswa Ikut Pameran SIAL Interfood 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News