Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Hanya saja, William memperkirakan dampak volatilitas dalam jangka pendek masih mungkin terjadi terutama jika asing secara masif terus merealisasikan keuntungan dan keluar dari saham banking pasca pembagian dividen.
Ini menurutnya risiko dalam jangka pendek tetap bisa menjadi peluang bagi investor jangka panjang untuk melakukan pembelian.
Untuk sektor perbankan, Emtrade merekomendasikan saham BBRI dan BBCA untuk saat ini.
Baca Juga: Asing Net Sell Rp 11,31 Triliun saat IHSG Menguat, Berikut Saham yang Banyak Dilepas
Senada, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memandang penurunan saham bank-bank besar disebabkan karena invasi Rusia dan Ukraina tak kunjung usai dan semakin membahayakan prospek pemulihan ekonomi global. Faktor tersebut membuat saham di hampir semua sektor terkoreksi, kecuali sektor energi.
Faktor geopolitik tersebut telah mendorong harga minyak sehingga inflasi akan semakin tak terkendali sehingga pada akhirnya bank sentral di seluruh dunia akan menaikkan suku bunganya. Apalagi The Fed juga akan menaikkan suku bunga.
Kebijakan kenaikan suku bunga oleh bank sentral di tengah proses pemulihan ekonomi yang belum selesai itulah yang menurut Nico membuat investor cemas sehingga mendorong penurunan saham perbankan. Bukan sepenuhnya karena dampak langsung dari invasi Rusia ke Ukraina.
Kendati demikian, Nico melihat fundamental saham-saham bank-bank besar tetap kokoh, bahkan mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang menjanjikan pada tahun 2021.
Apalagi di tengah konflik Rusia dan Ukraina, investor asing akan beralih ke emerging market termasuk Indonesia. Itu sebabnya investor asing masih mencatatkan net buy di IHSG.
Namun, Nico mengingatkan bahwa arus yang masuk ini hanya bersifat sementara dan saat tensi geopolitik mereka akan kembali terjadi capital outflow.
Saat ini, Pilarmas Investindo Sekuritas masih merekomendasikan saham BMRI, BBCA, BBRI, BBNI, dan ARTO. "Namun ingat, tekanan masih akan ada di pasar, cermati setiap situasi dan kondisi yang terjadi," pungkas Nico.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News