Reporter: Dina Farisah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Rupiah ditutup menguat terhadap dollar AS pada Jumat (13/2). Di pasar spot, rupiah menguat 0,2% dibanding hari sebelumnya, namun dalam sepekan rupiah masih melemah 1,2%. Berdasarkan kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia (BI), rupiah menguat tipis 0,03% dibanding hari sebelumnya.
Analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk, Reny Eka Putri mengatakan, pelemahan rupiah dalam sepekan terakhir di dominasi oleh faktor eksternal. Meskipun data ekonomi Indonesia seperti meningkatnya cadangan devisa per akhir Januari menjadi US$ 114,2 miliar dan PDB yang sesuai ekspektasi, namun faktor global lebih menentukan nasib rupiah.
Ketidakpastian Yunani mendorong pelaku pasar memindahkan aset mereka ke mata uang aman seperti dollar AS. “Di sisi lain, pelemahan yang terjadi pada komoditas juga menggiring pelaku pasar kembali ke safe haven currency seperti dollar AS,” ungkap Reny.
Reny menduga risiko pelemahan rupiah masih terbuka hingga sepekan mendatang. Sebab dari dalam negeri, rapat dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) diprediksi akan mempertahankan BI rate di level 7,75%. Sementara data ekonomi AS seperti sektor perumahan diperkirakan positif. Kondisi ini menguntuntungkan dollar AS.
Head of Research and Analysis Division PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menilai, minggu depan faktor eskternal lebih mendominasi pergerakan rupiah dibanding faktor internal. Selama negosiasi pemerintah Yunani terhadap kreditur yakni Bank Sentral Eropa (ECB), Uni Eropa dan IMF masih menghadapi jalan buntu, pelaku pasar belum dapat meredam kekhawatirannya. Di tambah lagi, batas akhir negosiasi Yunani tanggal 28 Februari semakin dekat.
“Dollar juga masih akan diuntungkan oleh FOMC meeting yang berisi notulen rapat sebelumnya,” terang Ariston.
Ariston bilang, jika pejabat Bank Sentral AS (The Federal Reserve) mengeluarkan sinyal-sinya optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi dan menyinggung kenaikan suku bunga maka akan memberi dukungan terhadap dollar AS.
Ariston memprediksi USD/IDR sepekan mendatang akan diperdagangkan di kisaran 12.680-12.900 per dollar AS. Sementara Reny menduga USD/IDR akan terbentang di kisaran 12.715-12.800 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News