kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Prediksi Rupiah Menjelang Akhir Pekan


Jumat, 13 Mei 2022 / 06:15 WIB
Simak Prediksi Rupiah Menjelang Akhir Pekan


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah spot melemah 0,30% ke level Rp 14.598 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (12/5). Kurs rupiah Jisdor terkoreksi 0,27% ke level Rp 14.585 per dolar AS.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengungkapkan, biang keladi pelemahan rupiah adalah indeks dolar AS yang kembali melanjutkan penguatan dengan berada di level 104, atau tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Hal tersebut merespons rilis data inflasi Consumer Price Index (CPI) AS bulan April yang masih tinggi. 

Adapun, data CPI AS bulan April secara tahunan berada di 8,3%. Sejatinya, angka ini masih lebih kecil dari bulan sebelumnya yang sebesar 8,5%. Hanya saja, angka tersebut masih di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan inflasi akan berada di level 8,1%. 

Baca Juga: Wall Street Melemah Tipis Meski Laju Inflasi AS Menurun

“Pasar pun mengekspektasikan The Fed akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps lagi pada bulan Juni mendatang. Alhasil pasar pun risk off dan menjauhi aset berisiko yang membuat rupiah mengalami pelemahan,” kata Alwi kepada Kontan.co.id, Kamis (12/5).

Alwi memproyeksikan, rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.510 per dolar AS-Rp 14.750 per dolar AS untuk perdagangan Jumat (13/5).

Ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail mengungkapkan, rupiah berpotensi masih akan melemah pada perdagangan hari ini. Menurut dia, sejauh ini sentimen yang ada di pasar cenderung memukul aset berisiko sehingga membuat rupiah sulit keluar dari tekanan. 

“Inflasi tinggi AS ini masih akan berlanjut pada bulan-bulan berikutnya, sehingga semakin berpotensi membuat The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada rapat berikutnya,” ujar Ahmad ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (12/5).

Baca Juga: IHSG Masih Rawan Koreksi, Berikut Saham-Saham yang Bisa Dicermati

Lebih lanjut, Ahmad juga melihat perkembangan sanksi ekonomi yang diberikan kepada Rusia oleh Uni Eropa dan AS juga akan jadi sentimen yang memengaruhi rupiah pada esok hari. Jika sampai sanksi yang lebih berat dijatuhkan, maka akan ada potensi harga minyak tetap tinggi dan memicu inflasi global kembali meningkat dan menekan rupiah di saat bersamaan.

Dia memperkirakan rupiah akan cenderung melemah dan diperdagangkan pada kisaran Rp 14.590 per dolar AS-Rp 14.650 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×