kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Melemah Tipis Meski Laju Inflasi AS Menurun


Kamis, 12 Mei 2022 / 21:39 WIB
Wall Street Melemah Tipis Meski Laju Inflasi AS Menurun
ILUSTRASI. Wall Street melemah pada hari Kamis (12/5), dengan saham pertumbuhan memimpin penurunan.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street melemah pada hari Kamis (12/5), dengan saham pertumbuhan memimpin penurunan untuk dua hari berturut-turut. Investor khawatir bahwa kenaikan suku bunga yang agresif untuk mengekang inflasi yang tinggi selama beberapa dekade dapat mengarahkan ekonomi ke dalam resesi.

Kamis (12/5) pukul 21.35 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,57% ke 31.650. Indeks S&P 500 melemah 0,35% ke 3.921. Sedangkan Nasdaq Composite turun tipis 0,07% ke 11.356.

Saham megacap Meta Platforms, Microsoft Corp, pemilik Google Alphabet Inc, Apple Inc, Amazon.com dan Tesla Inc tergelincir antara 2% dan 5,9%. Sementara 10 dari 11 sektor utama S&P turun di perdagangan pagi. Saham teknologi dan konsumen discretionary masing-masing turun 1,2% dan 2,4%.

Baca Juga: Menakar Prospek Buyback Saham saat IHSG Masih Betah di Zona Merah

Indeks Nasdaq yang padat teknologi merosot lebih dari 3% pada hari Rabu setelah data menunjukkan harga konsumen AS moderat pada bulan April. Tapi, inflasi kemungkinan akan tetap panas untuk sementara waktu dan menjaga langkah pengetatan moneter Federal Reserve.

Laporan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis menunjukkan indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik 0,5% pada bulan April. Angka ini sesuai dengan ekspektasi, dibandingkan dengan kenaikan 1,6% pada bulan Maret.

"Apa yang kami lihat adalah inflasi mulai melambat tetapi kecepatannya tidak secepat yang diharapkan orang. Jadi saya pikir pasar masih khawatir," kata Gene Goldman, kepala investasi di Cetera Investment Management kepada Reuters.

Baca Juga: IHSG Masih Rawan Koreksi, Berikut Saham-Saham yang Bisa Dicermati

Dia menambahkan bahwa masih ada banyak ketidakpastian di sekitar The Fed saat ini. "Jika mereka terlalu agresif, itu merugikan pertumbuhan ekonomi, tetapi (jika) mereka terlalu konservatif, inflasi yang lebih tinggi merugikan konsumsi, yang juga merugikan pertumbuhan," imbuh Goldman.

Saham-saham pertumbuhan yang memimpin reli Wall Street dari posisi terendah pandemi pada tahun 2020, telah menanggung beban aksi jual tahun ini. Return dan valuasi saham-saham ini didiskon lebih dalam ketika suku bunga naik. Para trader memperkirakan peluang 61% dari kenaikan 75 basis poin oleh Fed pada bulan Juni.

S&P 500 growth index telah turun 26,8% sepanjang tahun ini. Penurunan pertumbuhan jauh lebih besar dibandingkan dengan penurunan 9,1% pada value index, yang menampung sektor-sektor sensitif ekonomi seperti bank, energi, dan industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×