Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Lagi-lagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi di tahun ini pada perdagangan hari ini Kamis (4/8) yaitu menguat 21,99 poin atau 0,41% di level 5.373,86.
Sementara itu LQ45 ditutup di posisi 924.78 naik 4,05 poin atau 0,44%. Investor asing masih membukukan net buy sebesar Rp 1,04 triliun.
Lucky Bayu analis Danareksa Sekuritas mengatakan pendorong IHSG hari ini adalah penantian The Fed yang telah diprediksi sebelumnya bahwa bank sentral Amerika akan mempertahankan suku bunga acuan di level 0,25% - 0,50%.
"Jika memang ditahan berarti ekonomi Amerika Serikat cukup stabil. Dengan begitu akan mempengaruhi keadaan di Eropa dan Regional Asia, termasuk Indonesia," kata Lucky kepada KONTAN, Kamis.
Selain itu, penguatan IHSG hari ini didorong rilis laporan keuangan semester pertama para emiten terutama emiten kapitalisasi besar mencatatkan di pertumbuhan yang cukup bagus di tengah dinamika pergerakan mata uang rupiah yang belum stabil dan minyak dunia yang terus merosot.
Di sisi lain, Milka Mutiara analis Phillip Securities mengatakan penguatan IHSG salah satunya didukung kenaikan saham sektor pertanian, setelah harga jual CPO menguat 1%.
"Sementara itu, tren positif di bursa global juga turut menyumbang penguatan IHSG kemarin," kata Milka.
Delapan dari sembilan sektor utama ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Penguatan tertinggi dibukukan sektor pertanian yang mencatat kenaikan sebesar 1.82%, disusul oleh sektor properti dan konstruksi yang terapresiasi 1.09%.
William Surya Wijaya analis Asjaya Indosurya Securities mengatakan kekuatan naik dari IHSG masih terlihat cukup besar ditunjang oleh capital inflow yang masih terus berlangsung dengan cukup massive menjelang rilis data perekonomian hari ini.
"Potensi pergerakan IHSG akan terlihat cukup kuat di tengah optimisme akan pertumbuhan perekonomian dalam negeri," kata William.
Untuk perdagangan Jumat (5/8) besok, IHSG akan berpotensi menguat dengan rentang support terlihat pada level 5.336 dengan target resistance yang berpotensi ditembus berada pada level 5.444.
Jika terjadi koreksi wajar maka William menyarankan para investor untuk melakukan akumulasi beli mengingat IHSG masih berada dalam jalur uptrend hingga jangka menengah.
Sementara, Milka memprediksi IHSG akan terkoreksi dengan rentang 5.340-5.400. Lucky Bayu sendiri memprediksi IHSG besok masih menguat dengan rentang 5.335-5.435. Saham-saham yang layak dibeli di perdagangan besok adalah PPRO, PTPP, MPPA, ANTM, KRAS, dan SMGR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News