Reporter: Jose Akmal | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam tren melemah. Pada akhir pekan lalu, Jumat lalu (27/9), IHSG melorot 0,61% atau 47,59 poin ke level 7.696,92.
Head of Customer Literacy and Education PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan IHSG bakal cenderung melemah dalam rentang level support di 7.630 dan resistance 7.760 pada Senin (30/9).
Secara teknikal, kata dia, indikator MACD menunjukkan adanya pelemahan tren yang masih berlangsung, sementara RSI bergerak menuju ke bawah level 50.
Dari dalam negeri, pasar menanti rilis data inflasi periode September 2024, yang diperkirakan akan kembali melambat dikisaran 2% secara tahunan (y/y). Jika terjadi deflasi secara bulanan, ini akan menjadi yang kelima berturut-turut di Indonesia, menandakan melemahnya daya beli.
Baca Juga: China Gelontorkan Stimulus, Dana Asing Akan Pindah dari Pasar Saham Indonesia?
Dari sisi produksi, estimasi PMI Manufaktur bulan September 2024 juga diprediksi akan terkontraksi.
Oktavianus merekomendasikan beberapa saham untuk dipertimbangkan. Yakni, saham ADMR dengan support di Rp 540 dan resistance di Rp 660, INDY dengan support di Rp 1.610 dan resistance di Rp 1.950, serta saham ABMM dengan support di Rp 4.260 dan resistance di Rp 5.050.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga memprediksi, pergerakan IHSG masih rawan koreksi pada Senin (30/9), dengan support di 7.652 dan resistance di 7.762.
Sentimen pasar juga akan dipengaruhi oleh rilis data manufaktur dari China, pergerakan harga komoditas dunia, dan fluktuasi nilai tukar rupiah. Adapun saham bisa dicermati, menurut Herditya, antara lain DOID (Rp 825-Rp 885), MIDI (Rp 480-Rp 500), dan AVIA (Rp 515-Rp 540).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News