Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat tipis di hadapan dollar AS. Di Pasar Spot, Senin (19/10) nilai tukar rupiah naik 0,17% dibanding Jumat pekan lalu ke level Rp 13.517.
Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan data pertumbuhan ekonomi China kuartal III-2015 sebesar 6,9% sebenarnya cukup positif lantaran berada di atas proyeksi sebesar 6,8%. Namun, data tersebut tak mampu mengangkat rupiah lebih tinggi.
Apalagi, data ekonomi lainnya yakni industrial production secara tahunan turun menjadi 5,7% dari sebelumnya 6,1% dan fixed asset investment secara year to date turun menjadi 10,3% dari sebelumnya 10,9%.
Tak heran rupiah cenderung bergerak flat dengan penguatan yang tidak signifikan. "Dari dalam negeri pun belum terlihat ada data baru dan belum banyak perkembangan," ujarnya.
Sejumlah pidato pejabat Federal Market Open Committee (FOMC) malam ini menurut Agus dapat mempengaruhi pergerakan dollar AS sehingga turut berdampak pada rupiah. Di samping itu, pergerakan rupiah juga akan melihat performa bursa China.
Di sisi lain, belum ada sentimen dalam negeri yang dapat menggerakkan rupiah. "Ada data tentang investasi langsung asing namun masih tentatif dari tanggal 20 - 24 Oktober," ungkap Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News