kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak jurus Bukit Uluwatu (BUVA) hadapi pandemi Covid-19 di 2021


Selasa, 14 September 2021 / 07:15 WIB
Simak jurus Bukit Uluwatu (BUVA) hadapi pandemi Covid-19 di 2021


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) memprediksi kinerja di tahun 2021 masih bakal lebih rendah dari tahun lalu. Bahkan, kini perusahaan masih berusaha untuk bertahan melewati pandemi Covid-19 yang belum berakhir di Indonesia.

Sekretaris Perusahaan BUVA Benita Sofia mengatakan, sekarang ini BUVA lebih fokus untuk bertahan di tengah pandemi dan menjaga aset properti yang dimilikinya agar selalu dalam kondisi baik dan siap menerima tamu jika pasar kembali dibuka.

Tak ayal, BUVA memprediksi, kinerja pada tahun ini akan lebih rendah ketimbang realisasi di tahun 2020. Mengingat, pada periode Januari-Maret 2020, operasional BUVA masih berjalan normal.

“Proyeksinya berkurang dari tahun lalu, hal ini karena tidak ada kepastian dari pemerintah perihal kapan pariwisata dibuka untuk turis lokal dan mancanegara,” jelas dia, Senin (13/9).

Terlebih saat adanya pengetatan PPKM, Sofia mengaku kebijakan ini sangat berdampak terhadap kinerja BUVA. Mengingat saat itu, pengunjung yang datang ke Bali hampir nihil.

Baca Juga: Kinerja masih loyo, pendapatan Bukit Uluwatu (BUVA) turun 48% di semester 1-2021

 

Ia mengaku, tiga properti utama yang dimiliki Bukit Uluwatu hampir tidak menerima tamu. Sebagai informasi, Bukit Uluwatu Villa saat ini mengelola tiga resor bintang lima di Bali yang terdiri dari Alila Villas Uluwatu, Alila Ubud, dan Alila Manggis.

Menurut Sofia, kebijakan terkait penumpang pesawat yang harus menjalani test PCR sebelum layak terbang juga menjadi salah satu kendala. “Saat ini rata-rata tingkat okupansi sekitar 4%-7%,” tambahnya.

Sekarang, BUVA juga terus melakukan pendekatan dan promosi kepada wisatawan domestik dan serta tamu mancanegara yang loyal untuk memberikan input tentang kondisi pariwisata Indonesia yang relatif sudah lebih aman, khususnya Bali yang telah siap menerima kembali tamu yang datang.

“Juga saat ini 90% lebih pelaku pariwisata di Bali telah divaksin sehingga diharapkan lebih aman,” pungkas Sofia.

Selanjutnya: IHSG turun 0,11% ke 6.088 pada perdagangan Senin (13/9), asing beli ASII, ENRG, CPIN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×