Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku pasar tengah mencermati agenda penting selama sepekan ke depan untuk menentukan arah pasar serta efeknya ke portofolio mereka.
Agenda penting itu antara lain;
1. Pada tanggal 30 Juli 2019, perhatian pasar akan tertuju ke arah kebijakan moneter dan suku bunga Bank Sentral Jepang.
Jika merujuk pernyataan Anggota Dewan Bank of Japan Yukitoshi Funo, 3 Juli 2019, bank sentral Jepang akan membuka ruang untuk mempertahankan suku bunga ultra rendah yang saat ini berlaku hingga musim semi tahun 2020.
Pada tanggal yang sama Amerika Serikat akan merilis data pengeluaran dan pendapatan pribadi serta keyakinan konsumen Amerika Serikat.
2. Pada 31 Juli 2019, rilis data manufaktur China serta rilis data inflasi Australia, rilis data Gross Domestic Product zona Eropa serta rilis data pekerjaan ADP Non Farm AS (Amerika Serikat), Stok Minyak Mentah Mingguan API akan menjadi perhatian pasar.
Yang juga penting adalah kebijakan Suku Bunga The Fed. Putusan ini akan menjadi perhatian pasar dan para investor. The Fed akan mengumumkan kebijakan moneternya lewat suku bunga acuan.
Jika The Fed akan memangkas suku bunganya, ini akan menandai perubahan kebijakan moneter The Fed selama lebih dari satu dekade.
Jika merujuk CME Group, pengelola bursa derivatif, probabilitas The Fed akan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dalam pertemuan bulan ini sebesar 21,4%.
Jumlah pelaku pasar derivatif yang meyakini probabilitas tingkat suku bunga acuan dipangkas hingga 50 basis points sebanyak 78,6%.
Tentu saja faktor yang menentukan akan nampak dari geliat pasar tenaga kerja AS yang sedang bergairah serta tingkat inflasi di negara Uncle Sam itu.
Sampai Mei 2019, Core PCE price index, alias inflasi AS tercatat hanya tumbuh sebesar 1,6% year on year (yoy), jauh di bawah target The Fed sekitar 2%
Adapun pasar tenaga kerja AS, bulan Juni, sebanyak 224.000 lapangan pekerjaan di sektor non pertanian tersedia. Angka ini mematahkan konsensus yang menyebut hanya 162.000 saja lapangan pekerjaan yang tersedia.
Tingkat pengangguran AS per akhir Juni di level 3,7%. Ini artinya tingkat pengangguran AS semakin terkikis lantaran level itu mulai mendekati kisaran terendah dalam 49 tahun terakhir.
3. Selanjutnya pada tanggal 1 Agustus 2019, rilis data manufaktur, data inflasi Indonesia juga akan menjadi perhatian pemain pasar khususnya domestik.
Adapun pemain dan investor global akan mencermati rilis data Caixin manufaktur China (PMI), rilis data inflasi Inggris (BOE) serya dan rilis data manufaktur (PMI) AS (Amerika Serikat) pada hari yang sama
4. Pada 2 Agustus 2019, perhatian akan menuju rilis data neraca perdagangan AS, data pekerjaan AS, serta data penjualan ritel SGD (PMI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News