kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Simak berita bursa saham hari ini


Jumat, 07 April 2017 / 05:29 WIB
Simak berita bursa saham hari ini


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Menemani aktivitas Anda di akhir pekan ini, kami menyajikan sejumlah berita bursa saham di halaman 2 Harian KONTAN edisi hari ini (7/4), sebagai berikut.

Pasar Saham Masih Melaju

Program amnesti pajak baru saja berakhir, pada akhir Maret lalu. Sejatinya, realisasi program tersebut dinilai tak sesuai harapan. Misalnya, dari target dana repatriasi Rp 1.000 triliun, hanya menghasilkan komitmen senilai Rp 147 triliun.

Toh, hanya sebagian kecil dana hasil amnesti pajak yang masuk ke pasar modal. Angkanya ditaksir berkisar Rp 10 triliun. Meski realisasi amnesti pajak di bawah ekspektasi, pasar saham Indonesia tak akan terlalu terpengaruh.

Sebab, ada faktor lain yang mengompensasi sentimen negatif itu. Salah satu pendorong laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah adanya harapan peringkat utang Indonesia naik ke investment grade.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida menyebutkan, dana amnesti pajak lebih banyak masuk ke instrumen Surat Berharga Negara (SBN), reksadana, obligasi dan saham. Hanya sebagian kecil yang masuk dalam bentuk crossing saham di Bursa Efek Indonesia.

Namun hal tersebut tak menjadi sentimen negatif bagi indeks saham lokal. IHSG masih terus memperbarui rekornya. Pada transaksi kemarin (6/4), IHSG kembali mengukir rekor tertinggi sepanjang masa di level 5.680,24.

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON)

PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) mengejar pembangunan proyek jalan layang (elevated) kereta api Medan-Kualanamu. Emiten pelat merah ini menargetkan proyek bakal tuntas pada akhir 2018 mendatang.

Direktur Utama WTON Hadian Pramudita mengatakan, pihaknya telah mengantongi nilai kontrak sebesar Rp 750 miliar pada proyek ini. Sebagian besar kontrak sudah dibukukan pada 2016 lalu. "Sisa nilai kontrak yang bisa dibukukan tahun ini sekitar Rp 200 miliar," kata Hadian di Medan, Rabu (6/4).

Ini merupakan salah satu strategi WTON meningkatkan hasil usahanya, yakni melakukan diversifikasi bisnis dengan masuk ke bisnis penunjang. Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini memiliki alat launcher gentry untuk melayani pesanan box girder precast dalam proyek jalan layang kereta api tersebut.
WTON memproduksi beton pracetak box girder sebanyak 3.240 segmen untuk proyek jalan layang sepanjang 8 kilometer (km) ini. "Saat ini, sebagian kebutuhan jalur kereta api sudah terpasang," imbuh dia.

PT J Resoursces Asia Pasifik Tbk (PSAB)

PT J Resoursces Asia Pasifik Tbk (PSAB) mengagendakan sedikitnya dua aksi korporasi pada 2017. Pertama, emiten tambang ini akan menggelar rights issue dengan menawarkan sebanyak 20,13 miliar saham.

PSAB akan memakai buku Desember 2016. "Kami baru approval untuk maju. Progress-nya berdasarkan aturan OJK," ungkap Direktur PSAB, Edi Permadi, seusai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), kemarin.

Agenda kedua, PSAB melalui anak usahanya J Resources International (JRI) berencana menerbitkan surat utang.

Soal surat utang, pemegang saham PSAB sudah menyetujui pemberian jaminan perusahaan yang dilakukan anak usaha PSAB, yakni PT J Resources Nusantara (JRN). Di sini, PSAB menguasai 98,87% saham. Jaminan itu ditujukan ke JRI yang akan merilis notes maksimal US$ 300 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×