kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak alokasi penggunaan capex Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) di tahun 2021


Kamis, 29 Juli 2021 / 07:55 WIB
Simak alokasi penggunaan capex Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) di tahun 2021


Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari

Thomas mengungkapkan, capex yang sudah terserap di kuartal I-2021 mencapai Rp 500 miliar. Kendati belum mengungkapkan realisasi capex sejauh ini, ia berharap capex yang disediakan tahun ini bisa mendorong kinerja CPIN yang telah ditetapkan sebelumnya.

"Kami menargetkan, pertumbuhan mencapai 10% untuk revenue dan profit kurang lebih 20% dari pencapaian tahun 2020," jelasnya dalam kesempatan yang sama. 

Asal tahu saja, pada tahun 2020, CPIN mengantongi pendapatan bersih hingga Rp 42,5 triliun dan laba bersih sebesar Rp 3,84 triliun. 

Kenaikan kasus Covid-19 yang kembali terjadi membuat CPIN belum bisa memprediksi kinerjanya di kuartal III dan kuartal IV. Walau begitu, Thomas optimistis target perusahaan di tahun ini akan tercapai mengingat capaian di paruh pertama yang tidak buruk.

Asal tahu saja, sepanjang tiga bulan pertama tahun 2021, CPIN berhasil mengantongi pendapatan bersih hingga Rp 12,41 triliun. Jumlah ini meningkat 23,78% secara tahunan atau year on year (yoy). 

Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk CPIN melonjak 61,59% yoy menjadi Rp 1,45 triliun di akhir Maret 2021 lalu. 

Baca Juga: Kinerja solid di kuartal I 2021, ini rekomendasi analis pada saham CPIN

Analis Samuel Sekuritas Nasrullah Putra Sulaeman mencermati, kinerja CPIN di kuartal II 2021 akan lebih baik dibanding kuartal pertama. Mengingat, rata-rata harga broiler dan DOC berada di level yang lebih tinggi. 
Sementara di semester II 2021, kinerja CPIN berpotensi turun karena pemerintah mengetatkan mobilitas masyarakat baik melalui PPKM Darurat maupun PPKM level 4. 

"Akan signifikan mempengaruhi kinerja perusahaan unggas, karena distribusi permintaan ke sektor hotel restaurant catering cukup besar, ada kurang lebih 40%," kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (28/7). 

Di sisi lain,  permintaan konsumsi daging ayam secara nasional bisa melemah karena sektor tersebut dilarang beroperasi saat PPKM.

Mempertimbangkan kondisi di atas, Nasrullah memproyeksikan pendapatan bersih CPIN sepanjang tahun 2021 mencapai Rp 47 triliun. Sementara, laba bersih perusahaan diproyeksi bisa berada di kisaran Rp 4,4 triliun. 

Ia pun masih menargetkan buy saham CPIN dengan target harga Rp 7.000 per saham. 

Selanjutnya: Jelang FOMC meeting, rupiah ditutup menguat tipis ke Rp 14.488 per dolar AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×